Harga Karet Rebound Lebih dari 1%

Bisnis.com,18 Jan 2018, 14:49 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet sukses membukukan rebound lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (18/1/2018), mematahkan koreksi selama dua hari berturut-turut.

Harga karet untuk pengiriman Juni 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 1,19% atau 2,50 poin di level 212 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet kontrak Juni dibuka turun tipis 0,05% atau 0,1 poin di level 209,40 setelah pada perdagangan Rabu (17/1/) berakhir merosot 1,6% atau 3,4 poin di posisi 209,50 yen per kg.

Menurut analis dari perusahaan broker komoditas Sunward Trading, Hideshi Matsunaga, rebound harga karet didongkrak depresiasi nilai tukar yen terhadap dolar AS sehingga mendorong minat investor untuk melakukan buyback.

“Namun, penguatan terbatas karena masih adanya kekhawatiran terhadap kenaikan pasokan karet,” ungkapnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, Asosiasi Perdagangan Karet Jepang melaporkan cadangan karet Jepang meningkat 14,4% menjadi 12.267 ton. Adapun cadangan karet China yang dimonitor Shanghai Futures Exchange meningkat ke level 405.040 ton pekan lalu, tertinggi sejak 16 November.

Sementara itu, nilai tukar yen berakhir melemah 0,76% di posisi 111,29 pada perdagangan Rabu (17/1), meski kemudian terpantau terapresiasi tipis 0,08% atau 0,09 poin ke posisi 111,20 per dolar AS hari ini pukul 13.57 WIB.

Sejalan dengan karet, harga minyak WTI hari ini terpantau naik 0,05% atau 0,03 poin ke US$64 per barel pada pukul 14.16 WIB, setelah pada perdagangan Rabu (17/1) berakhir rebound 0,38% di posisi 63,97.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juni 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

18/1/2018

212,00

+1,19%

17/1/2018

209,50

-1,60%

16/1/2018

212,90

-0,88%

15/1/2018

214,80

+2,04%

12/1/2018

210,50

+1,74%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini