Rantai Distribusi Sampai Hotel Panjang, Petani Buah di Bali Merugi

Bisnis.com,19 Jan 2018, 12:03 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Ilustrasi: Pengunjung memilih buah-buahan di Pasar Kreneng, Denpasar, Bali./Antara-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, DENPASAR - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemerintah Provinsi Bali akan memperpendek rantai distribusi penjualan buah dari petani hingga ke hotel.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bali IB Wisnuardhana, hotel-hotel di Bali memang sudah mulai menggunakan buah yang dihasilkan petani lokal. Namun, rantai distribusi buah dari petani sampai ke hotel diakuinya sangat panjang, sehingga yang diuntungkan adalah distributor. Adapun harga dari petani hingga sampai ke konsumen bisa meningkat tiga kali lipat.

"Jeruk panen 1 kg Rp5.000 kemudian dibeli pengepul kecil yang bagus dipilih untuk dibeli hotel yang harganya satu buah bisa Rp15.000," ujarnya pada Kamis (18/1/2018).

Menurutnya, buah lokal lebih baik diserap hotel lantaran jika hanya sampai di pasar biasa harganya sangat fluktuatif. Petani tentu menginginkan keuntungan yang lebih besar. "Kalau sekarang maunya ke hotel atau luar negeri supaya keuntungan lebih besar."

Selain memperpendek jalur distribusi, pihaknya juga berencana memastikan proses pembayaran dari hotel ke petani tepat waktu. Sebab, hotel biasanya baru akan membayar hingga 2 bulan setelah produk diterima.

"Masalah lainnya hotel juga sering tunda bayar sebulan hingga dua bulan, nanti kan petani rugi juga jadinya," kata Wisnuardhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini