Tiga ‘Hantu’ di Sekitar Gejolak Harga Beras

Bisnis.com,19 Jan 2018, 07:00 WIB
Penulis: Juli Etha Ramaida Manalu
Pekerja membongkar muat beras sejahtera (rastra) triwulan ketiga 2017 untuk warga miskin di Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/8)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Ichsan Firdaus menyebut ada tiga ‘hantu’ yang selalu mengikuti setiap kali gejolak harga beras dan wacana impor mencuat.

Ketiga ‘hantu’ tersebut adalah surplus, ‘rent seeker’, dan mafia atau spekulan beras. Namun, katanya, hingga saat ini, belum ada pihak yang bisa benar-benar membutktikan keberadaan ketiga ‘hantu’ tersebut.

"Kalau boleh saya melihat, sepanjang tiga tahun terakhir ini ketika ada gejolak harga beras, lalu kemudian ada terkait kebijakan impor misalnya, yang saya boleh perhatikan, setidaknya ada tiga ‘hantu’ yang bergentayangan terkait dengan persoalan beras ini, katanya dalam paparan yang dia sampaikan dalam sebuah talk shiw yang digelar di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta, Kamis (17/1/2018).

Ichsan berkisah bukan kali ini saja ketiga ‘hantu’ ini muncul. Pada pembicaraan wacana impor di 2015, menurutnya, ketiga ‘hantu’ ini juga hadir dengan segala akrobatiknya.

Sama seperti ‘hantu’ surplus, ‘hantu’ mafia atau spekulan beras menjadi yang paling sering dituduh membuat resah. Namun, dia menegaskan, hingga kini keberadaan dua hantu ini masih belum bisa dibuktikan.

"Otoritas pemerintah yang menangani tentang pengawasan persaingan usaha selalu mengatakan setiap ada kenaikan beras, ini ulah spekulan, ini ulah mafia beras tapi sepanjang tiga tahun belakangan ini, ketika ditanya siapa orangnya, mana tempatnya, bagaimana mereka melakukan spekulan itu. Tidak berhasil ditemukan. ‘Hantu’ ini yang kemudian selalu muncul," ujar Ichsan.

‘Hantu’ berikutnya adalah ‘rent seeker’, pihak yang berencana sebisa mungkin mengambil untungg dari beras yang diimpor. Ichsan menambahakan, kalaupun memang ketiga ‘hantu’ ini benar-benar ada, pihak yang menyampaikan harus bisa menunjuk siapa pelakunya, sehingga mereka tidak akan pernah muncul lagi dan ketahanan pangan bisa yerwujud.

Namun, jika ketiganya hanyalah tahayul, maka ada baiknya pemerintah mengambil tindakan mengakhiri gentayangannya ketiga ‘hantu’ ini.

"Kalau memang benar ada ‘rent seeker activity’ itu, tunjuk hidungnya, siapanya, lalu kemudian aparat hukum juga harus melakukan upaya upaya. Tapi, selama tiga tahun ini rasanya menurut saya belum ada upaya itu. Nah, ketiga ‘hantu’ ini lah yang menurut saya perlu kita selesaikan bersama sama," ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini