Pengembang Prajawangsa City Bidik Generasi Milenial

Bisnis.com,20 Jan 2018, 06:06 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Synthesis Development Fianty/Iistimewa

Bisnis.com,JAKARTA - Pengembang Synthesis Development membidik generasi milenial untuk proyek terbarunya di Jakarta Timur, Prajawangsa City.

Managing Director Prajawangsa City Mandrowo Sapto mengatakan nantinya konsumen yang memerlukan hunian sebelum konstruksi jadi tdak perlu membayar sewaan hunian dan cicilan apartemen setiap bulannya. Sembari menunggu unit apartemen di Prajawangsa City dapat dihuni, Synthesis Development memberikan kesempatan tinggal dan menikmati fasilitas di apartemen Bassura City secara gratis selama 3 tahun tanpa membayar biaya sewa per bulan.

"Dengan program ini, kami ingin mengajak publik dan khususnya generasi milenial agar lebih cerdas, terhindar dari pengeluaran biaya sewa yang menguap sia-sia dan uang yang dikeluarkan beralih untuk investasi properti," ujarnya, Jumat (19/1/2018).

Saat ini, generasi bebas yang dikenal kreatif dan inovatif, khususnya working millennials dan family millennials harusnya tidak perlu bingung harus membayar sewaan dan cicilan hunian.

Generasi milenial di Indonesia yang lahir pada tahun 1980-2000an kini sudah masuk ke dalam angkatan kerja, diprediksi menjadi kelompok terbesar pembeli properti di Indonesia hingga 10 tahun ke depan.

Sayangnya, saat ini masih banyak generasi milenial yang merasa penghasilannya belum mencukupi untuk membeli properti, ingin hidup praktis, memiliki aktivitas leisure yang berlebihan karena ikut tren atau supaya bisa terlihat eksis di media sosial dan terlalu fokus ke gaya hidup konsumtif, terlalu fokus pada gawai terbaru, dan brand minded.

Sebenarnya generasi milenial bukan tidak mampu membeli, tapi tidak mau membeli. Padahal, generasi ini diperkirakan bakal menggerakkan ekonomi dalam negeri dan mendorong perkembangan tren industri sektor properti.

“Kondisi lain yang dialami generasi milenial atau keluarga muda saat ini adalah tinggal di hunian dengan sistem sewa. Mereka ada keinginan untuk membeli hunian, tapi mentok dan merasa berat jika harus membayar sewaan dan cicilan kredit pemilikan hunian,” papar Mandrowo.

Kondisi tersebut memberi gambaran bahwa generasi milenial dan kalangan profesional lainnya dihadapkan dengan masa depan yang abu-abu dalam hal pemenuhan kebutuhan hunian.

Menurutnya, generasi milenial terdiri dari 3 tipe, yaitu ada yang masih tahap menempuh pendidikan (student millennials), pekerja (working millennials) dan berkeluarga (family millennials). Generasi ini mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dalam belajar, bekerja dan berbisnis dengan beragam akses yang ada, juga dalam memilih tempat tinggal. Pola hidup generasi milenial sangat dinamis dan didasarkan pada logika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini