IPW: Penembakan Kader Gerindra bisa Pengaruhi Pilkada 2018

Bisnis.com,22 Jan 2018, 11:51 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia Police Watch (IPW) menilai kasus penembakan kader Partai Gerindra oleh oknum Brimob akan berdampak buruk terhadap Pilkada 2018. Apalagi,  mantan Dankor Brimob  Irjen Murad Ismail  ikut dalam pilkada di Maluku.

Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), meminta pimpinan Polri memecat  oknum Brimob yang menembak kader Gerindra hingga tewas, Fernando Wowor. 

Menurutnya, tindakan tegas itu perlu diambil mengingat dampak buruk terhadap Polri dan politik. Dia menyebutkan aksi penembakan itu juga bisa berdampak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2018).

"Tindakan 'Brimob koboi' itu bisa mengganggu kepercayaan publik maupun elektabilitas mantan anggota Polri yang akan mengikuti Pilkada Serentak 2018. Apalagi, dalam pilkada itu, mantan Dankor Brimob ikut dalam pilkada di Maluku," ujarnya hari ini Senin (22/1/2018). 

Selain dipecat, IPW juga mendesak Polri harus mengusut tuntas kasusnya. Sebab, menurutnya berdasarkan latar belakang insiden, bermula dari sikap arogansi aparat keamanan.

Neta juga mempertanyakan dari mana oknum Brimob tersebut mendapatkan senjata api. Sebab, yang digunakan untuk menembak Nando, sapaan Fernando, bukan seperti yang biasa dipakai pasukan elite Polri.

Dia juga mempertanyakan asal-usul motor gede yang dipakai oknum Brimob itu. "Sehingga, dia bisa bersikap begitu arogan dan semena-mena dengan anggota masyarakat," katanya.

IPW turut mengkritisi lemahnya pengawasan anggota Korps Brimob oleh atasan dan institusinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini