Sepanjang 2017, Aswata Raup Premi Rp1,9 Triliun

Bisnis.com,22 Jan 2018, 06:14 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Presdir PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi (kedua kiri), bersama Direktur M. Th. Ratnawati Pranadjaja (dari kiri), Direktur Agus Setya Dharma , dan Direktur Gana Adhitya berfoto bersama saat peluncuran produk baru asuransi properti Griya A+ dan Usaha A+, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2017, perolehan premi PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mencapai Rp1,9 triliun atau tumbuh 9% jika dibandingkan capaian pada 2016.

Meski perolehan premi mencatatkan pertumbuhan, tapi Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi menyatakan realisasi itu di bawah target yang ditetapkan perseroan. Sebelumnya, Aswata menargetkan pendapatan premi sepanjang 2017 bisa mencapai Rp2,1 triliun atau naik sekitar 16% jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya.

“Realisasinya di bawah target karena faktor kondisi ekonomi dan ada seleksi risiko bisnis yang kami lakukan,” terangnya, belum lama ini.

Dari total premi yang dibukukan, Christian menyebutkan kontribusi terbesar masih berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor yang mencapai 38%. Kemudian, disusul lini bisnis asuransi harta benda dengan kontribusi premi sebesar 35%, sedangkan sekitar 27% sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.

Dia mengungkapkan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor mencatatkan pertumbuhan yang paling tinggi di antara lini bisnis lainnya, yaitu mencapai 15%. Sementara itu, lini bisnis asuransi harta benda atau properti hanya tumbuh sekitar 4%.

Pada 2018, premi Aswata diprediksi tumbuh sekitar 10%. Perseroan menyatakan pertumbuhan premi pada tahun ini akan ditopang oleh kenaikan produksi pada lini bisnis asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor.

Menurut Christian, lini bisnis asuransi kendaraan bermotor diprediksi masih menjadi kontributor utama penopang pertumbuhan premi. Kenaikan premi pada lini bisnis ini diprediksi tumbuh di kisaran 10-15%.

Adapun lini bisnis properti masih dihadapkan pada tantangan yang cukup berat, sehingga pertumbuhannya diprediksi masih akan berada pada kisaran single digit.

“Untuk mencapai target pertumbuhan, kami akan mengembangkan saluran distribusi dengan menyasar digital marketing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini