BMKG: Belum Ada Aktivitas Gempa Susulan di Lebak Banten

Bisnis.com,23 Jan 2018, 15:40 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Karyawan dan pengunjung keluar dari gedung sesaat setelah terjadi gempa di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Kabar24.com, JAKARTA-BMKG menyampaikan perihal belum adanya aktivitas gempa susulan pasca gempa kuat sebesar 6,1 SR di wilayah Lebak Banten Selasa siang.

Berdasarkan laporan BMKG yang diterima Bisnis, hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG. Moch.Riyadi, Selasa siang.

Pada pukul 13:34:53 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,1 terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Propinsi Banten pada kedalaman 61 km.

Dia mengemukakan dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).

"Gempabumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini