Jakarta Islamic Index Ditutup Melonjak 1,85%

Bisnis.com,23 Jan 2018, 17:29 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Jakarta Islamic Index. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah Jakarta Islamic Index (JII) berhasil berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (23/1/2018).

JII ditutup menguat 1,85% atau 14,24 poin di level 782,62 setelah dibuka dengan penguatna 0,62% atau 4,75 poin di level 773,13. Adapun pada perdagangan Senin (22/1), JII berakhir melemah 0,02% atau 0,13 poin di posisi 768,38.

Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di kisaran 772,84-782,62. Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 24 saham syariah menguat, 4 saham melemah, dan 2 saham syariah stagnan.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang menguat 3,33% menjadi pendorong utama terhadap penguatan JII pada akhir perdagangan hari ini, diikuti UNVR(+2,02%) dan UNTR (+4,93%).

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus mencatatkan rekor tertinggi baru di hari keenam berturut-turut, bahkan menembus level 6.600.

IHSG ditutup melonjak 2,07% atau 134,80 poin di level 6.635,33, rekor level tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan 0,58% atau 37,48 poin di level 6.538,01.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.537,08 – 6.634,33. Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 198 saham menguat, 157 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, kesembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumer yang menguat 3,43%, disusul sektor aneka industri yang naik 2,87% dan sektor finansial yang menguat 2,31%.

Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:

Kode

(%)

ASII

+3,33

UNVR

+2,02

UNTR

+4,93

PGAS

+8,91

 

 

 

 

Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:

Kode

(%)

TLKM

-0,97

SMGR

-0,93

INCO

-0,59

LSIP

-1,08

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini