OJK: Restrukturisasi Picu Penyaluran Kredit Lamban

Bisnis.com,23 Jan 2018, 17:06 WIB
Penulis: M. Richard
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (dari kiri), Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan Halim Alamsyah memberikan penjelasan mengenai hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- OJK mengakui adanya perlambatan penyaluran kredit karena masih banyaknya bank-bank yang sibuk melakukan restrukturisasi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan non-performing loan (NPL) yang tinggi beberapa bulan lalu tembus 3%, tetapi saat ini sudah bisa ditekan hingga 2,59%.

"Beberapa waktu lalu kita tahu NPL di atas 3%, sekarang sudah turun 2,59%. Jadi penurunan drastis karena NPL tadi sudah direstrukturisasi," katanya dalam Konfrensi Pers 2017, di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Hal tersebut, menurut Wimboh, menyebabkan terhambatnya penyaluran kredit perbankan, karena perbankan tidak dapat memberikan kredit baru terhadap debitur-debitur yang mempunyai masalah dalam pinjamannya.

Adapun menurut catatan Bisnis, kredit perbankan sampai Desember 2017 tercatat sebesar Rp4.782 triliun atau tumbuh sebesar 8,35% yoy.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan tercatat sebesar Rp5.289 triliun, tumbuh 9,35% yoy.

Namun, Wimboh berharap proses restrukturisasi kredit akan berkurang pada tahun ini, sehingga perbankan dapat lebih berkontribusi pada proyek pemerintah seperti pembangunan infrastruktur dan penguatan usaka mikro kecil dan menengah (UMKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini