Lelang Sukuk Masih Ramai Peminat

Bisnis.com,23 Jan 2018, 17:45 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran investor dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada Selasa (23/1/2018) masih tetap tinggi mencapai Rp27,99 triliun, kendati sedikit berkurang dibandingkan dengan penawaran dalam lelang dua pekan sebelumnya Rp32,28 triliun.

Berdasarkan pengumuman di laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah hari ini kembali melelang 6 seri sukuk. Dari total penawaran yang masuk Rp27,99 triliun, pemerintah menyerap Rp8,63 triliun.

Seri-seri yang dilelang hari ini merupakan seri-seri lama yang dibuka kembali (reopening), terdiri atas 1 seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS). Seri SPNS yakni SPNS10072018 tenor 6 bulan adalah seri dengan tenor terpendek.

Sementara itu, 5 seri PBS yakni PBS016 (2 tahun), PBS002 (4 tahun), PBS017 (7 tahun), PBS012 (13 tahun) dan PBS004 (19 tahun).

Penawaran tertinggi investor dalam lelang kali ini adalah pada seri tenor terpendek atau SPSN 6 bulan, senilai Rp14,73 triliun. Sedangkan penawaran terbesar pada seri PBS adalah pada PBS016 senilai Rp6,06 triliun.

Empat seri lainnya memperoleh penawaran masing-masing PBS002 Rp1,68 triliun, PBS017 Rp936,5 miliar, PBS012 Rp1,78 triliun, dan BS004 Rp2,8 triliun.

Namun, penyerapan tertinggi pemerintah bukan pada seri SPNS 6 bulan. Pemerintah hanya menyerap Rp1 triliun di seri tersebut. Penyerapan terbesar adalah pada seri PBS016 senilai Rp2,97 triliun, lalu disusul seri tenor terpanjang PBS004 Rp2,06 triliun, dan PBS002 Rp1,04 triliun.

Penyerapan terendah adalah pada seri PBS017 Rp560 miliar, sementara pada seri PBS012 pemerintah sama sekali tidak menyerap penawaran yang masuk.

Adapun, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk masing-masing seri yakni SPNS 6 bulan 4,348%, PBS016 5,600%, PBS002 5,839%, PBS017 6,339%, dan PBS004 7,310%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini