Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berencana akan melakukan kerjasama dengan PT Citilink Indonesia soal usaha layanan kargo.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyon mengatakan kerjasama sedang dikembangkan sebagai upaya mendorong proses pemasaran dalam layanan pengiriman barang. "Itu jadi salah satu sumber pendapatan," katanya di Jakarta, Selasa (23/1 /2018).
Helmi mengatakan rencana Perseroan sangat fokus di bidang ini termasuk investasi infrastruktur. Perusahaan pelat merah di bidang maskapai penerbangan ini menunjukkan pola peningkatan yang sangat bagus dalam layanan kargo.
Ini terlihat dari Kargo Garuda Indonesia yang merupakan anak usaha GIAA memperoleh pendapatan berkisar US$20-22 juta perbulan.
Tahun lalu, Garuda Indonesia mampu mencetak pertumbuhan dua digit dari usaha kargo atau mencapai US$360 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan Pusat Layanan Kargo atau Center Service Cargo (CSC) Garuda kini berjumlah 80 tersebar di seluruh Indonesia dan akan dibangun 15-20 buah di tahun 2018.
Berdasarkan catatan Bisnis, GIAA sedang mendukung upaya agresif korporat dalam memperluas segmen pasar kargo udara nasional.
Tahun 2017 menjadi momen Garuda Indonesia mengembangkan usaha kargo setelah tahun sebelumnya lebih fokus melakukan konsolidasi internal.
Tahun ini Pahala menargetkan Garuda juga akan tumbuh dari layanan kargo sebesar dua digit. "Sekitar 15% dari tahun sebelumnya," jelasnya.
Sementara, sampai saat ini Garuda belum memiliki pesawat khusus kargo. Jika berpotensi besar dan keuangan cukup, Helmi mengatakan ada kemungkinan perusahaan membeli pesawat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel