Serapan Belum Maksimal, Industri Diminta Lebih Banyak Lagi Mengolah Rumput Laut

Bisnis.com,25 Jan 2018, 19:23 WIB
Penulis: Newswire
Petani rumput laut memeriksa tanaman rumput laut di Pantai Ujungnge, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/10)./Antara-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menginginkan peningkatan terhadap hasil serapan rumput laut lokal karena selama ini industri sektor kelautan dan perikanan di berbagai daerah dinilai masih belum maksimal.

"Sejauh ini [rumput laut lokal] memang banyak diekspor, masih kecil diserap oleh industri lokal," kata Ketua Umum ARLI Safari Azis, Kamis (25/1/2018).

Daya saing industri lokal masih harus ditingkatkan sehingga tingkat penyerapan juga terus bakal melesat. Safari Azis mengingatkan bahwa bahan baku rumput laut di Indonesia masih banyak tersedia karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto menyatakan sekitar 85% rumput laut di dunia berasal dari Indonesia sehingga pengolahan komoditas kelautan perlu dikembangkan.

"Produk rumput laut luar biasa karena sekitar 85% pasokan rumput laut dunia dari Indonesia," kata Panggah.

Menurut Panggah, industri rumput laut di Indonesia diperkuat oleh 35 perusahaan yang memproses komoditas itu menjadi agar-agar dan produk terkait lainnya.

Namun sayangnya, perkembangan industri rumput laut itu masih tidak didukung pasokan bahan baku yang stabil sehingga utilisasinya dinilai masih sangat rendah.
"Utilisasinya rendah karena rumput laut mentah diekspor besar-besaran ke China," katanya.

Untuk itu, dia mengajak berbagai pihak terkait agar dapat melakukan pembenahan agar sektor industri pengolahan rumput laut memiliki produk keluaran yang lebih beragam dan menjadi barang jadi siap ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ratna Ariyanti
Terkini