IAC Siap Satukan Link & Match Alumni Penerbangan

Bisnis.com,27 Jan 2018, 23:01 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Pilot dan kru pesawat Garuda Indonesia./Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Alumni Curug (IAC), organisasi resmi alumni Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), berkomitmen menjadi jembatan penghubung yang tepat antara STPI dan industri penerbangan agar bisa menjawab link and match kebutuhan SDM profesional di bidang tersebut.

Ketua Umum IAC Salahudin Rafi mengatakan langkah pemetaan alumni dengan kebutuhan industri menjadi salah satu program prioritas organisasi.

Tujuannya untuk melihat sejauh mana daya serap industri dengan lulusan atau alumni sehingga bisa sesuai dengan roadmap pendidikan STPI baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

“Sebagai contoh, mapping link and match berapa banyak kebutuhan penerbang, ATC [air traffic control], atau teknisi penerbangan di Indonesia dalam 5,10, 20 bahkan 50 tahun ke depan apakah sebanding dengan roadmap di STPI. Kami akan membantu melakukan tracer study kepada pelaku industri penerbangan,” ujarnya.

Selain itu, Rafi mengatakan program prioritas jangka menengah dan panjang lainnya ialah membantu pemerintah merumuskan pendirian Mahkamah Penerbangan (MP). Keberadaan lembaga ini sudah didengungkan sejak 2007, ketika tiga organisasi profesi mendesak pembentukan MP.

Ketiga organisasi profesi itu yakni Federasi Pilot Indonesia (FPI), Asosiasi Pilot Garuda (APG), dan Asosiasi Pemandu Lalu Lintas Udara Indonesia atau Indonesia Air Traffic Controller Association (IATCA).

“[Mahkamah Penerbangan] ada agar dapat meningkatkan profesionalitas profesi di industri penerbangan yang lebih baik dan disegani bangsa-bangsa lain,” kata Rafi yang juga mantan Direktur PT Angkasa Pura II.

Dalam jangka pendek, program prioritas IAC ialah melakukan member get member dari alumni yang sudah mendaftarkan diri.

Sejak 1952, ketika masih bernama Akademi Penerbangan Indonesia (API) hingga menjadi STPI Curug, institusi ini sudah melahirkan 1.861 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri, baik dari jurusan penerbang, teknik penerbangan, keselamatan penerbangan, maupun manajemen penerbangan.

Dari jumlah itu, sebaran terbanyak ada di Banten sebanyak 530 alumni, disusul Jawa Barat 223, Jakarta 144, Jawa Timur 134, dan Jawa Tengah 81.

Paling sedikit sebaran alumni berada di Gorontalo dan Sulawesi Barat masing-masing satu alumni dan Maluku Utara dua alumni. Adapun di Papua terdapat 30 alumni dan luar negeri 14 alumni.

“Misi kami memberdayakan para alumni dengan melakukan berbagai aktivitas dan program yang sesuai dengan bidang dan keahlian mereka,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini