STRATEGI 2018: Blue Bird (BIRD) Perkuat Kolaborasi

Bisnis.com,29 Jan 2018, 15:43 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Direktur PT Blue Bird Tbk Sigit P Djokosoetono (kanan) melepas keberangkatan perdana bus Blue Bird yang menjadi tanda dimulainya pengoperasian Angkutan Bandara atau Jakarta Airport Connexion (JAConnexion) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (30/5)./Antara-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk. akan memperkuat kolaborasi dengan sejumlah perusahaan untuk dapat meningkatkan jumlah pelanggan perusahaan tersebut. Blue Bird telah gencar menjadi rekan kerja sama sejak tahun lalu.

Kolaborasi dengan sejumlah perusahaan diyakin dapat membantu Blue Bird beradaptasi dengan risiko pergeseran pelanggan ke taksi berbasis dalam jaringan (daring/taksi online) yang menawarkan tarif yang jauh lebih murah.

Pada 2017 lalu, emiten transportasi dengan kode saham BIRD tersebut sudah menjalin kerja sama lintas industri dengan beberapa perusahaan. Pada penghujung tahun lalu, Blue Bird menggandeng Traveloka untuk pelayanan jasa transportasi bandara.

Awal bulan ini, Blue Bird pun menggandeng PT Rekso National Food sebagai pengelola gerai restoran Mc Donald’s di Indonesia, untuk dapat menyediakan potongan harga bagi konsumen yang menggunakan McDelivery Online dan My Blue Bird.

Sekretaris Perusahaan Blue Bird Michael Tene menyampaikan kolaborasi bisnis seperti ini akan terus dilakukan oleh Blue Bird. Sayangnya, Michael enggan menyebut kolaborasi terdekat yang akan diluncurkan perusahaan pada kuartal pertama 2018.

“Kolaborasi seperti ini akan kita lakukan terus. Memang ada dampaknya ke jumlah pelanggan. Selain itu, memang tren perusahaan taksi adalah kolaborasi lintas skill. Seperti dengan Traveloka yang spesialis di travelling sedangkan kami di bidang transportasi darat,” ungkap Michael pada Bisnis, Senin (29/1).

Sejak 2015, jumlah pelanggan taksi konvensional terpukul dengan pergeseran ke taksi online. Hal ini menuntut perusahan taksi konvensional untuk kreatif menjajaki potensi pelanggan dari layanan dan jasa lain.

Perseroan sebelumnya menargetkan pendapatan sepanjang 207 dapat menyentuh Rp4,79 triliun atau tidak berbeda jauh dengan capaian sepanjang 2016. Kerja sama dengan beberapa perusahaan seperti Traveloka dan GoJek diharapkan dapat meningkatkan penumpang hingga 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini