Sulitnya Menghadirkan Bandung 90-an di Film Dilan 1990

Bisnis.com,29 Jan 2018, 19:56 WIB
Penulis: Dika Irawan

Bisnis.com, JAKARTA – Menyajikan latar Bandung era 90-an di film Dilan 1990 menjadi tantangan tersendiri bagi rumah produksi Max Pictures.

Produser Ody Mulya Hidaya menuturkan timnya mesti bekerja keras meminta izin kepada kepolisian guna mengosongkan jalan karena situasi Bandung pada saat itu tidak ramai oleh kendaraan seperti sekarang.

Masih soal lokasi, Ody sempat bersilang pendapat dengan Pidi. Penyebabnya, ketika hendak memunculkan suasana warteg dalam satu adegan, Pidi berkeinginan senatural mungkin. Namun, Ody meyakinkan kepada personil band The Panas Dalam itu bahwa hal tersebut tidak bisa direalisasikan karena secara visual kurang menarik.

Tidak hanya tempat, Ody juga diprotes oleh Pidi karena menampilkan adegan anggota geng motor membawa senjata tajam. Pidi beralasan geng motor tidak membawa senjata tajam tetapi tampil biasa.

“Saya bilang tidak seru [kalau tak menampilkan senjata tajam] harus sangar. Saya bilang kalau urusan film serahkan saja kepada saya. Pidi fokus ke naskah saja,” tuturnya, Senin (29/1/2018).

Lewat berbagai tantangannya itu, film ini diproduksi hampir 3 tahun. Ody mengungkapkan film ini menghabiskan bujet produksi dan promosi sekitar Rp11 milar. Atas dasar itu dia optimis dengan target yang dipatok yaitu 3 juta penonton.

“Film ini tidak murah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini