Impor Beras: Polis Asuransinya Harus Terbit Sebelum Februari 2018

Bisnis.com,30 Jan 2018, 09:16 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Buruh membongkar karung beras di gudang Bulog Divre Sulteng, di Palu, Senin (18/5)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA—Perum Bulog memastikan polis asuransi pengangkutan sudan harus terbit sebelum pengapalan pertama berangkat. Pengapalan pertama direncanakan mulai pekan awal Februari.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, pemasukan beras oleh Bulog dari sejumlah negara harus masuk paling lambat akhir Februari ini, sebanyak 281.000 ton. Volume ini lebih kecil dari rencana awal sejumlah 346.000 ton.

Dia menjelaskan, volume impor beras yang lebih kecil dari rencana sebelumnya setelah Pakistan diperkirakan mundur karena tidak dapat memenuhi batas waktu pengapalan.

"Pakistan nampaknya mundur. Tidak bisa penuhi batas waktu pengapalan," katanya.

Pada kegiatan importasi ini, Bulog menggunakan harga CFR (Cost and Freight), sehingga Bulog dapat menggunakan perusahaan perasuransian nasional. Berbeda dengan kegiatan importasi sebelumnya, Bulog menggunakan harga CIF (Cost, Insurance, dan Freight), sehingga penjual yang mengatur maskapai pelayaran dan asuransinya.

Pada kegiatan importasi selanjutnya, kata Andrianto, Bulog berencana akan menggunakan harga FOB (Free on Board). Dengan skema pengiriman itu, maka Bulog dapat menggunakan perusahaan pelayaran dan perasuransian nasional.

"Saat ini, kami konsentrasi pada barang bisa masuk sesuai batas waktu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini