Indonesia-Timor Leste Bahas Pembangunan Wilayah Perbatasan

Bisnis.com,31 Jan 2018, 11:13 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan penjelasan mengenai pencapaian tiga tahun politik luar negeri Kabinet Kerja, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk melakukan kerja sama pembangunan wilayah perbatasan.

Pada pertemuan yang dilakukan pada Rabu (31/1/2018), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Republik Demokratik Timor-Leste Aurelio Sergio Guterres membahas sejumlah isu antara lain perundingan perbatasan, konektivitas, pembangunan wilayah perbatasan, serta kerja sama teknik dan pendidikan.

Terkait isu perbatasan, kedua menteri sepakat untuk menyelesaikan negosiasi dua batas darat yang belum selesai.

"Pemerintah Indonesia memberikan perhatian terhadap pembangunan di wilayah perbatasan, termasuk antara Indonesia dan Timor-Leste," kata Retno dalam keterangan resmi.

Jika dirinci, Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk membangun jalan dan jembatan yang akan meningkatkan arus orang dan barang. Hal ini diyakini bakal berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara.

Selain itu, konektivitas udara juga diperkuat dengan kerja sama penerbangan dari Kupang, NTT ke Dili oleh maskapai Air Timor dan Transnusa. Pemerintah Timor-Leste juga mempercayakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis kepada perusahaan konstruksi asal Indonesia.

Sebaliknya, Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan Timor-Leste melalui berbagai program pengembangan kapasitas.

Pertemuan Menlu Retno dan Menteri Guterres merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Guterres ke Jakarta pada 30 Januari-1 Februari 2018. Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 2 Juli 2002, hubungan bilateral kedua negara diklaim telah berkembang pesat dan semakin matang, semakin erat, dengan visi jauh ke depan. 

Kedekatan dua negara bersahabat ditunjukkan dari intensitas pertemuan kedua menteri luar negeri. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan ketiga sejak Menteri Guterres dilantik pada September 2017.

Kedua negara telah mengembangkan kerja sama dalam berbagai bidang seperti ekonomi dan investasi, perdagangan, kesehatan, pertanian dan sosial budaya serta saling memberikan dukungan dalam berbagai forum internasional.

Proses rekonsiliasi Indonesia dan Timor-Leste juga telah menjadi pembelajaran positif bagi masyarakat internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini