Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Victoria International Tbk. merencanakan untuk kembali menghimpun dana dari pasar modal lewat penerbitan surat berharga untuk mendukung ekspansi kredit.
Wakil Direktur Utama Bank Victoria Internasional Rusli menyatakan pada dasarnya perseroan masih memilki likuiditas yang cukup longgar di awal tahun 2018. Hal ini terlihat dari rasio pembiayaan terhadap pendanaan yang masih di bawah 70%.
“Posisi kami saat ini masih overlikuid, dengan LDR [loan to deposit ratio] di bawah 70%. Tapi kami memang punya rencana mau issue bonds juga tahun ini sebagai bagian dari PUB 3 tahun,” katanya kepada Bisnis, Selasa (30/1/2018) malam.
Sebagai informasi, penerbitan kali ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Rp1 triliun yang efektif pada tahun 2017.
Emiten bersandi BVIC itu telah menerbitkan sebagian dari PUB Rp1 triliun tersebut, tepatnya senilai Rp350 miliar untuk tahap pertama, yang terdiri dari obligasi senior Rp300 miliar dan obligasi subordinasi senilai Rp50 miliar.
Dari sisa sekitar Rp650 miliar, Rusli menuturkan, total emisi surat berharga yang direncanakan pada tahap II tahun ini maksimal sebesar Rp500 miliar. Waktu pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi pasar, namun diharapkan terealisasi pada paruh pertama tahun ini.
Adapun tujuan penggunaannya akan dialokasikan mayoritas untuk memperkuat struktur pendanaan dan mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Tahun 2018 BVIC menargetkan penyaluran kredit dapat tumbuh di level 15%, lebih tinggi dari target Otoritas Jasa Keuangan 10%-12%.
Sebagian kecil lainnya dari emisi surat berharga subordinasi akan digunakan untuk mendukung permodalan. “Yang pasti ini untuk ekspansi kredit, komponen subdebt bond ada, tetapi mungkin tidak signifikan,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam empat tahun ini perseroan memiliki beberapa obligasi jatuh tempo. Tahun ini, tepatnya pada 27 Juni mendatang, ada Obligasi Bank Victoria IV tahun 2013 senilai Rp200 miliar yang akan jatuh tempo. Obligasi tersebut memiliki tingkat kupon 9,5%.
Kemudian, ada Obligasi Subordinasi Bank Victoria III tahun 2012 senilai Rp300 miliar yang jatuh tempo pada 27 Juni 2019 serta Obligasi Subordinasi Bank Victoria III tahun 2013 senilai Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Juni 2020.
“Pelunasan obligasi tahun tempo tahun ini akan menggunakan likuiditas internal bank.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel