Fitch Tegaskan Peringkat SMAR di Level AA (idn)

Bisnis.com,02 Feb 2018, 20:39 WIB
Penulis: Hafiyyan
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat Fitch Rating menegaskan outlook positif terhadap emiten perkebunan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk., (SMAR) dengan peringkat AA (idn).

Rufina Tam, Associate Director Fitch Ratings Indonesia, menyampaikan pihaknya menegaskan outlook positif terhadap SMAR dengan peringkat AA. Dalam saat yang sama, Fitch mengafirmasi peringkat surat utang SMAR sebesar US$100 juta yang jatuh tempo 2019 di posisi AA (idn).

Selain SMAR, Fitch juga memberikan pandangan positif terhadap PT Ivo Mas Tunggal (IMT) dan PT Sawit Mas Sejahtera (SMS) dengan peringkat AA (idn). Peringkat ketiga perusahaan itu berdasarkan konsolidasinya di dalam kelompok Golden Agri Resources Ltd., (GAR).

“Peringkat yang disematkan Fitch kepada ketiga perusahaan mencerminkan posisi GAR sebagai perusahaan minyak sawit kedua terbesar di dunia, berdasarkan luasan perkebunan dan operasional yang terpadu,” papar Tam dalam siaran pers, Jumat (2/2/2018).

Ekspansi GAR mengembangkan fasilitas hilir dalam beberapa tahun terakhir membuat perusahaan memiliki berbagai produk, sehingga menguatkan penetrasi kepada konsumen akhir. Pandangan Fitch mencerminkan posisi GAR yang kuat di setiap mata rantai operasional industri sawit.

Perusahaan yang melantai di Bursa Singapura ini juga akan mengurangi utang dalam 2-3 tahun ke depan. Hal ini berdasarkan arus kas yang sehat dan belanja modal yang moderat.

GAR memiliki 487.000 area kebun sawit tertanam yang berada di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Volume produksi tandan buah segar (TBS) berkisar 10 juta ton per tahun, sedangkan output minyak kelapa sawit melampaui 2,3 juta ton per tahun.

Produktivitas perkebunan GAR mengalami peningkatan. Imbal hasil per September 2017 mencapai 15,5 ton per hektare, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12,4 ton per hektare. Perbaikan produksi terjadi seiring dengan kondisi cuaca yang mendukung.

Perusahaan kini memiliki kapasitas penyulingan 4,68 juta ton per tahun. GAR juga menghasilkan 240.000 ton olekimia dan 600.000 ton biodiesel. Sekitar 70% penjualan ditujukan untuk pasar ekspor.

Menurut Tam, kinerja GAR juga disukung upaya perusahaan yang memerhatikan pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan yang memenuhi standar internasional. Hal ini membuat produk-produknya semakin diminati konsumen serta mendapat dukungan dari pemerintah dan kelompok pemerhati lingkungan.

SMAR, IMT, dan SMS menyumbang konsolidasi produksi CPO GAR sekitar 70%-71% dalam 9 bulan pertama 2017. Kepemilikan GAR terhadap ketiga perusahaan itu berkisar 92%-100%, sehingga membuat perushaan menjadi induk usaha.

Tam menyampaikan, faktor kunci yang menentukan rating ialah proyeksi imbal hasil kebun perusahaan akan menjadi 22,5 ton per hektare pada 2019—2021. Tingkat ekstraksi CPO akan mencapai 22,3%.

Dalam jangka panjang, patokan harga CPO akan berada di level US$675 per ton. Alhasil, EBITDA tanaman produktif mencapai US$1.200 per hektare.

Adapun, belanja modal perusahaan diperkirakan stabil di kisaran US$220 juta—US$260 juta pada 2018—2021. Rasio dividen diprediksi mencapai 30% dari perolehan laba bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini