Defisit Transaksi Berjalan 2018 Diperkirakan Melebar

Bisnis.com,02 Feb 2018, 19:26 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) 2018 diperkirakan melebar hingga 2,1% terhadap PDB/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) 2018 diperkirakan melebar hingga 2,1% terhadap PDB, dibandingkan dengan posisi tahun lalu sebesar 1,8%.

Dengan demikian, transaksi berjalan dalam negeri diyakini akan naik hingga US$22 miliar dari US$17 miliar tahun ini.

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan pelebaran defisit transaksi berjalan menunjukkan ekonomi Indonesia membaik. Salah satu tanda membaiknya ekonomi adalah lonjakan impor bahan baku dan barang penolong bagi industri berbasis ekspor.

"Kalau melakukan ekspor, ada juga komponen yang harus diimpor jadi kelihatan meningkat transaksi berjalan. Namun, masih tetap ada di kisaran sehat," kata Agus saat ditemui di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jumat (2/2/2018).

Menurutnya, 2% - 2,5% merupakan kisaran yang sehat untuk defisit transaksi berjalan.

Kendati defisit, BI melihat neraca pembayaran 2018 akan tetap surplus. Tahun lalu, neraca pembayaran Indonesia surplus hingga US$11,8 miliar. "Jadi transaksi berjalan sehat, neraca pembayaran overall balance-nya sehat, kemudian dana yang masuk ke Indonesia juga menunjukan kondisi yang konstan."

Berdasarkan catatan Bisnis, impor bahan baku telah meningkat mulai pertengahan tahun lalu. Per Juli 2017, BPS mencatat impor impor bahan baku/penolong meningkat 40,79% (month to month/mtm) menjadi US$10,43 miliar.

Sumber: Bappenas

Secara kumulatif, impor bahan baku periode Januari—Oktober 2017 senilai US$95,54 juta atau naik 16,32% secara tahunan dari US$82,13 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini