Potensi Banjir, Longsor, Puting Beliung Sangat Tinggi Selama Februari 2018

Bisnis.com,05 Feb 2018, 13:54 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pacitan sejak Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28 /11/2017) mengakibat tanah longsor dan banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pacitan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar masyarakat semakin waspada terhadap bencana alam seperti hujan, banjir, longsor dan puting beliung yang diprediksi akan terjadi sepanjang Februari 2018.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sejumlah bencana alam akan semakin meningkat selama Februari 2018 seperti banjir, longsor dan puting beliung di seluruh wilayah Indonesia. ‎Menurutnya, saat ini sejumlah bencana alam juga telah terjadi seperti longsor yang terjadi di wilayah Puncak, Bogor.

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sepanjang bulan ini karena Februari ini adalah puncak hujan dan berpotensi banjir, longsor, dan puting beliung," tuturnya hari ini, Senin (5/2/2018).

Dia menjelaskan, hujan yang memasuki fase puncak ‎dewasa ini di wilayah Puncak, Bogor, telah menyebabkan longsor pada ‎sekitar 4 titik seperti di antaranya Attaawun, Widuri, Grand Hill, dan Riung Gunung. Menurutnya, longsor telah menurut sejumlah jalan karena terdapat beberapa tiang listrik yang roboh serta pohon tumbang di wilayah tersebut.

"Saat ini BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan verifikasi terkait apa ada korban dalam peristiwa itu. Sementara ini jalur dari Jakarta menuju Puncak Bogor juga sudah ditutup karena tertimbun longsor," katanya.

Menurutnya, BPBD Kabupaten Bogor bersama TNI, Polri, Basarnas dan SPKD relawan telah melakukan penanganan longsor di wilayah tersebut. Dia menjelaskan berdasarkan catatan BMKG, hujan yang berlangsung selama 4 Februari 2018 telah mencapai 152 milimeter per hari.

"Ini tergolong curah hujan ekstrem yang menyebabkan longsor dan naiknya debit sungai Ciliwung," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini