Pengadilan Korsel Bebaskan Pewaris Samsung

Bisnis.com,05 Feb 2018, 14:28 WIB
Penulis: Annisa Margrit
Bos Samsung Group, Jay Y. Lee, usai menghadiri sidang pengadilan yang meninjau permintaan surat perintah penahanan terhadap dirinya di Pengadilan Distrik Pusat Seoul di Seoul, Korea Selatan, pada 18 Januari 2017./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pewaris Samsung Group, Jay Y. Lee, bebas dari tahanan setelah pengadilan tinggi Korea Selatan memutus hukuman bersyarat dalam kasus penyuapan yang diduga melibatkan mantan presiden Negeri Ginseng.

Dalam putusannya pada sidang Senin (5/2/2018), Pengadilan Tinggi Seoul memutus Lee ditahan selama 2,5 tahun, mengurangi separuh masa penahanannya, dan memberikan penahanan bersyarat kepadanya terkait kasus penyuapan serta penggelapan dana. Artinya, generasi ketiga keluarga pemimpin Samsung itu tidak perlu lagi mendekam di penjara.

Seperti dilansir Reuters, Lee sudah ditahan sejak Februari 2017. Adapun jaksa menuntut Lee dihukum 12 tahun penjara.

Hakim Cheong Hyung Sik mengatakan keterlibatan Lee dalam pemberian dukungan finansial kepada Choi Soon Sil, teman dekat mantan presiden Korsel Park Geun Hye, sebagai suatu kepatuhan pasif atas kekuasaan politik.

Jaksa dan Samsung sama-sama belum memberikan komentar terkait putusan ini. Namun, kasus tersebut diperkirakan akan dibawa hingga ke Mahkamah Agung (MA).

Dengan putusan ini, Lee akan bebas untuk kembali ke posisinya sebagai direktur Samsung Electronics. Meski demikian, dia diputus bersalah atas beberapa pelanggaran yang lebih kecil dan dilarang untuk bepergian keluar negeri.

Kasus ini bermula ketika Lee dituding menyuap Choi sebagai ganti mendapat dukungan pemerintah untuk memperkuat kekuasaannya di Samsung. Saat itu, salah satu konglomerasi besar Korsel tersebut melakukan merger atas dua perusahaan afiliasinya.

Dukungan finansial yang diberikan nilainya mencapai 7,2 miliar won atau sekitar Rp88,6 miliar. Dana itu diyakini digunakan untuk mendukung karir berkuda putri Choi.

Pada Agustus 2017, pengadilan menyatakan meski Lee tidak pernah meminta bantuan Park secara langsung, tapi menilai bahwa merger pada 2015 memang membantu mempertegas kontrol yang dimilikinya di perusahaan itu membuktikan bahwa Lee memang mencari dukungan Park.

Para pengacaranya telah menentang logika dan menyatakan merger tersebut didasari oleh alasan bisnis.

Sementara itu, kasus ini juga menjadi alasan dilengserkannya Park dari kursi presiden pada Maret 2017. Dia juga sedang dalam proses persidangan karena dituding terlibat penyuapan serta penyalahgunaan kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini