Indef: Pertumbuhan Ekonomi hanya 5,1% karena Konsumsi Stagnan

Bisnis.com,05 Feb 2018, 16:06 WIB
Penulis: M. Richard
Pengunjung berbelanja di AEON MALL yang resmi dibuka, di Jakarta Garden City, Sabtu (30/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4% terlalu optimistis. Indef hanya memprediksikan pertumbuhan 5,1%, karena konsumsi rumah tangga stangnan.

Bhima Yudhistira, Ekonom Indef,  mengatakan pihaknya masih tetap pada estimasi pertumbuhan ekonomi Indef sebelumnya, yang hanya 5,1%.
Dia memperkirakan konsumsi rumah tangga tahun ini masih akan stagnan di 4,9%-5%. "Tahun 2017 saja pertumbuhan konsumsinya 4,97%, masih akan disekitar-sekitar situ aja," jelasnya hari ini, Senin (5/2/2018).
Dia mengatakan pemerintah selalu optimis dengan probalilitas kenaikan konsumsi rumah tangga di tahun politik, tetapi pihaknya memperkirakan masyarakat kelas atas justru akan mempertahankan konsumsi dalam keadaan yang penuh ketidakpastian tersebut.
Selain itu, dia mengkhawatirkan tentang pengaruh inflasi pangan dan tekanan harga minyak mentah yang tinggi. Hal terserbut dapat berimbas kepada naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan rarif listrik.
Bhima mengatakan dengan hasil pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun ini yang belum memenuhi target, kedepannya diperkirakan keadaan juga masih akan sulit.
"Apalagi target pertumbuhannya 5,4%, bisa-bisa pemerintah harus revisi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini