Siapkan Capex Rp11,6 Triliun, Ini Proyek yang Akan Digarap IPC

Bisnis.com,05 Feb 2018, 19:09 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menyiapkan belanja modal sebanyak Rp11,6 triliun sepanjang 2018 untuk mendanai sejumlah proyek strategis.

Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya mengatakan alokasi belanja modal IPC tahun ini meningkat 443% dibandingkan dengan realisasi pada 2017. Peningkatan itu disebabkan proyek-proyek IPC baru bisa dimulai pada tahun ini.

"Untuk pengerjaan proyek kami perlu koordinasi dengan banyak pihak. Kami harapkan di triwulan I sudah bisa mulai groundbreaking di Kijing [Kalimantan Barat]," jelasnya di Jakarta, Senin (5/2/2018).

Elvyn mengatakan, Pelabuhan Kijing akan dibangun dalam dua tahap dan dibagi menjadi empat terminal, yakni Terminal Petikemas, Terminal Multipurpose, Terminal Curah Cair dan Terminal Curah Kering. Pelabuhan Kijing diproyeksi bisa menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs petikemas, 8 juta ton CPO, dan 15 juta ton curah kering.

Selain itu, IPC juga menargetkan pengerukan kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) bisa dimulai tahun ini. Kanal tersebut sejatinya merupakan kanal pengatur banjir yang menjadi wewenang Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.

Namun, berdasarkan studi, kanal tersebut juga bisa menjadi alternatif moda transportasi barang yang menghubungkan kawasan industri dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Penggunaan kanal diharapkan dapat mengurangi kemacetan di darat sehingga meningkatkan efisiensi, terutama waktu dan biaya. Proyek CBL akan dibangun dalam tiga tahap yang mana nanti akan dilengkapiTerminal Petikemas dan Terminal Curah.

Di Kawasan Timur Indonesia, IPC juga telah meneken kesepakatan pengembangan Sorong dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). IPC akan membangun tahap pertama Pelabuhan Sorong dengan kapasitas dirancang 500.000 TEUs. IPC juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Sorong Terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini