Kasus Murid Aniaya Guru di Sampang Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi

Bisnis.com,06 Feb 2018, 18:13 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Presiden Joko Widodo (kanan) menyapa Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin (kiri) sebelum memimpin rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meresmikan acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018).

Saat menyampaikan pidato di hadapan para pemangku kepentingan pendidikan, Presiden menyampaikan sejumlah catatannya mengenai kemajuan suatu bangsa sampai aneka peristiwa terkini di bidang pendidikan.

Salah satu peristiwa yang disinggungnya adalah kasus kematian seorang guru di Sampang, Madura.

Presiden menyinggung kasus dugaan kekerasan yang dilakukan seorang murid SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur, kepada gurunya, Ahmad Budi Cahyono, yang mengakibatkan tewasnya Ahmad. Menurut Presiden, kasus ini menjadi catatan besar.

"Ada apa ini? Kenapa ini terjadi?" tanya Presiden dalam pidatonya di depan ratusan orang yang memadati gedung pertemuan itu.

Selain soal kasus itu, Presiden juga menyinggung kasus perundungan (bullying) hingga tawuran antar pelajar yang masih terjadi sampai saat ini. Kepala Negara mengatakan hal tersebut merupakan hal menyedihkan yang masih terjadi di dunia pendidikan Indonesia.

Dalam acara itu, Presiden didampingi oleh sejumlah menteri kabinet kerja seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini