2030, Lulusan SMK dari Papua Siap Unjuk Gigi di Dunia Kerja

Bisnis.com,06 Feb 2018, 08:43 WIB
Penulis: Kurniawan A. Wicaksono
Presiden Joko Widodo (kiri) secara simbolis membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa-siswi di SMK Negeri 3 Kupang, Kupang, NTT, Senin (8/1). KIP tersebut dibagikan kepada 1.148 siswa tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di Kupang./ANTARA-Kornelis Kaha

Bisnis.com, JAKARTA – Seperti diketahui, pemerintah mulai fokus membangun sekolah menengah kejuruan atau SMK di berbagai daerah, termasuk Papua. Lantas, bagaimana arah pengembangannya?

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pembangunan SMK di Papua disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua Yulianus Kuayo berharap pada 2030, lulusan SMK di Papua bisa terserap ke dunia industri dengan cara menciptakan lapangan kerja sesuai potensi keunggulan daerah tersebut.

“Masing-masing wilayah memiliki keunggulan sumber daya alam, maka segala bentuk kebijakan harus disesuaikan dengan pendekatan antropologi lima wilayah adat masyarakat Papua,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Selasa (6/2/2018).

Instansinya, sambung dia, turut serta dalam penguatan pendidikan vokasi yang sedang dilakukan pemerintah melalui lintas kementerian/lembaga. Menurutnya, hampir 1.000 guru setiap tahunnya dilatih oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Papua.

Pelatihan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Universitas Cenderawasih, serta mitra internasional (NGO) seperti United Nations Children's Fund (Unicef).

Terkait dengan perluasan akses pendidikan, Yulianus mengaku hal tersebut dirasakan di Papua karena akses persebaran satuan pendidikan telah mengalami peningkatan. Setiap tahun, sambungnya, ada penambahan sekolah baru, baik PAUD, TK, SD, SMP, maupun SMA/SMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini