Astra Otoparts (AUTO) Jajaki Bisnis Komponen Kendaraan Elektronik

Bisnis.com,07 Feb 2018, 20:05 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdhani Dzulkarnaen Salim (tengah), Direktur Kusharijono (dari kiri), Presiden Komisaris Djony Bunarto Tjondro, Direktur Yusak Kristian Solaeman, dan Direktur Lay Agus seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu (12/4)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. Tengah menjajaki peluang produksi komponen khusus untuk kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik. Meski permintaannya belum begitu besar, perseroan optmistis pasar electronic vehicle (EV) akan segera tumbuh.

Saat ini, emiten dengan kode saham AUTO tersebut sedang melakukan komunikasi dengan pihak luar dan mengidentifikasi produk yang prospektif untuk diproduksi. Kendati demikian, manajemen Astra Otoparts belum dapat mengemukakan dengan negara mana penjajakan itu sedang berlangsung.

President Director PT Astra Otoparts Tbk. Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengungkapkan perseroan sudah melakukan penjajakan peluang kerja sama untuk produksi komponen EV sejak tahun lalu. Menurutnya, sampai detik ini belum diputuskan bentukan kerja sama antara AUTO dengan pihak lain tersebut.

"Bisa dengan mendirikan pabrik baru, bisa juga dengan joint venture, bentukannya bisa macam-macam. Kalau percaya dengan pasar Indonesia, bisa saja mereka mau masuk untuk JV. Yang jelas, kami mempersiapkan diri walaupun permintaannya belum besar," ungkap Hamdhani di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Hamdhani menjelaskan perkembangan teknologi di dunia otomotif juga menuntut Astra Otoparts menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. Sejauh ini, Hamdhani menyampaikan belum ada kesepakatan resmi antara AUTO dengan induk usaha yang memproduksi kendaraan, untuk memasok komponen EV.

Untuk dapat melakukan berbagai riset, Astra Otoparts juga telah mengalokasikan dana belanja modal (capex) pada tahun ini, khusus untuk pengembangan produk komponen kendaraan listrik. Meski demikian, nilainya masih tergolong kecil dengan besaran kurang dari 10% dari total capex perseroan tahun ini yang sekitar Rp2 triliun.

"Memang permintaannya [kendaraan listrik] belum besar tapi proses kami masuk kan takes time. Mulai tahun lalu kami mulai eksplorasi, investigasi, mencari calon partner, berdiskusi dengan calon partner," ungkap Hamdhani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini