Usai Tertekan Panic Selling Dua Hari, IHSG Rebound Sejalan Pulihnya Bursa Asia

Bisnis.com,07 Feb 2018, 16:55 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengunjung melintas di gedung Bursa efek Indonesia Jakarta, Kamis (11/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan berhasil rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (7/2/2018). IHSG ditutup menguat 0,87% atau 56,33 poin ke level 6.534,87, setelah dibuka dengan penguatan 0,73% atau 47,02 poin ke posisi 6.525,56.

Adapun pada perdagangan Selasa (6/2), IHSG ditutup melemah 1,69% atau 111,13 poin di posisi 6.478,54. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.512,07– 6.582,51.

Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 251 saham menguat, 118 saham melemah, dan 202 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, didorong oleh sektor konsumer yang menguat 1,32%, disusul sektor perdagangan yang naik 1,16%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 1,09% atau 6,38 poin ke level 583,25, setelah pada perdagangan Selasa (6/2/) ditutup melemah 1,51% di posisi 586,86.

IHSG ditutup menguat di tengah menipisnya penguatan di bursa Asia yang sempat rebound di awal perdagangan, menyusul masih adanya kekhawatiran investor pasca aksi jual yang 'merontokkan’ bursa saham global.

"Pasar belum sepenuhnya pulih dari akibat pelemahan bursa saham global," kata Hiroaki Hiwada, analis Toyo Securities Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.

"Sangat mudah untuk melakukan aksi jual di tengah rebound karena sentimen pasar masih rapuh terutama setelah aksi jual besar-besaran dalam dua hari terakhir,” lanjutnya.

Indeks Topix ditutup menguat 0,37% atau 6,50 poin ke level 1.749,91, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,16% atau 25,13 poin ke level 21.645,37.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,82% atau 61,39 poin ke level 3.309,26, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah 2,37% atau 98,39 poin ke level 4.050,50. Adapun indeks Hang Seng di Hong Kong ditutup melemah 0,89% atau 272,22 poin ke level 30.323,20.

Di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,66%$, indeks SE Thailand menguat 0,11%, indeks FTSE Malaysia KLCI rebound 1,34%, sedangkan indeks PSEi Filipina naik 1,37%.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia akan meningkat secara bertahap menjadi sekitar 5,6% dalam jangka menengah.

Proyeksi ini didasari oleh permintaan domestik yang kuat. Namun, IMF memperingatkan Indonesia untuk tidak terlalu banyak menumpuk utang dalam investasi untuk mendorong infrastruktur.

Dalam tinjauan tahunan atas kebijakan ekonomi Indonesia yang dirilis di Washington pada Selasa (6/2/2018), IMF memproyeksikan inflasi di tahun 2018 akan tetap pada kisaran 3,5%, dengan ekspektasi inflasi yang terjaga dengan baik.

Sementara itu, defisit neraca berjalan Indonesia diperkirakan akan tetap mendekati 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) menyusul kenaikan harga komoditas dan ekspor yang kuat. IMF juga memproyeksikan tingkat pertumbuhan PDB Indonesia pada 2018 mencapai 5,3%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 5,1%.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBNI

+5,23

HMSP

+1,44

UNVR

+1,44

BMRI

+1,25

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

TPIA

-2,87

BSIM

-6,25

RMBA

-5,88

PGAS

-1,25

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini