Bisnis.com, JAKARTA — Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ukuran sedang menjadi penopang pertumbuhan kredit perumahan tahun lalu. Rumah yang masuk golongan ukuran sedang adalah yang memiliki luas antara 22 meter persegi hingga 70 meter persegi.
Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan, secara umum pertumbuhan KPR tapak per November 2017 mencapai 10,91% secara year on year (yoy), meningkat dari akhir 2016 yang mencapai 8,37% (yoy).
"Didorong oleh peningkatan pertumbuhan KPR tapak ukuran sedang yang tumbuh 18,34% year on year," katanya kepada Bisnis, Rabu (7/2/2017).
Sementara KPR tapak ukuran besar atau di atas 70 meter persegi tumbuh lebih rendah sebesar 3,91% (yoy). Di sisi lain, KPR tapak ukuran kecil atau di bawah 22 meter persegi justru mengalami kontraksi dan tumbuh negatif 8,33% (yoy).
Laju pertumbuhan KPR tapak ukuran sedang lebih tinggi dibandingkan KPR tapak ukuran besar dan kecil dikarenakan risiko kredit KPR tapak ukuran sedang relatif lebih rendah dibandingkan dengan KPR tapak ukuran besar dan kecil.
Josua menjelaskan, permintaan perumahan selanjutnya juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan riil masyarakat yang diperkirakan akan terus membaik di tahun 2018 ini.
Selain itu, mengingat sumber pembiayaan konsumen masih didominasi oleh KPR, maka tingkat suku bunga pun turut mempengaruhi permintaan KPR tapak.
"Secara keseluruhan pertumbuhan KPR tapak pada tahun 2018 diperkirakan mencapai sekitar 11%-13% yoy dan masih ditopang oleh KPR tapak ukuran sedang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel