Kerek Produksi Rumput Laut, Sentra-sentra Baru Dikembangkan

Bisnis.com,07 Feb 2018, 20:20 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Nelayan menjemur rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin (4/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan-kawasan rumput laut baru akan dikembangkan untuk mengejar target produksi komoditas perikanan andalan ekspor itu 16,2 juta ton tahun ini.

Beberapa kawasan yang akan dibuka adalah Papua, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Provinsi-provinsi itu selama ini sudah mengembangkan rumput laut, tetapi belum optimal. Selama ini, daerah yang dikenal sebagai lumbung rumput laut adalah Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan.

"Kami akan dekatkan processing ke sana," kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto saat ditanya soal stimulasi untuk mengembangkan kawasan rumput laut baru, Rabu (7/2/2018).

Menurut dia, ada satu perusahaan pengolahan rumput laut dalam negeri yang akan berinvestasi di Fakfak, Papua Barat. Perusahaan itu akan mengolah rumput laut menjadi semi refined carrageenan.

India juga sedang menjajaki peluang investasi industri pengolahan rumput laut di Indonesia. Pemerintah akan mengarahkan investasi ke sentra-sentra produksi baru.

Kepada petani, pemerintah akan menyalurkan bantuan bibit hasil kultur jaringan, serta membangun sarana dan prasarana, misalnya gudang, para-para untuk penjemuran, dan jalan produksi.

"Di sentra-sentra, banyak jalan raya menuju lantai kawasan budidaya belum baik," kata Slamet.

Dia pun berharap harga rumput laut yang menguntungkan tahun lalu, berkisar Rp15.000-Rp20.000 per kg rumput laut kering, memotivasi petani membudidayakan lebih banyak.

"Mudah-mudahan iklim tahun ini tidak banyak hujan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini