Teknologi Digital Diyakini Tidak Akan Geser Agen Asuransi

Bisnis.com,08 Feb 2018, 06:08 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Ilustrasi asuransi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Hampir 90% perusahaan asuransi di Indonesia telah berinvestasi untuk mengembangkan teknologi digital, meski dalam level yang berbeda.

Teknologi digital diyakini akan mengubah pola kerja bisnis asuransi. Lalu, apakah aplikasi digital akan menggeser agen asuransi?

Ketua Panitia Digital and Risk in Management in Insurnace (DRiM) Christine Setyabudi meyakini teknologi digital tidak akan menggeser jalur distribusi keagenan. Jalur distribusi keagenan tetap diperlukan bagi segmen produk asuransi tertentu.

Dia mencontohkan apa yang terjadi pada industri perbankan. Nasabah yang datang untuk melakukan transaksi di kantor cabang makin lama makin turun, tersisa 20%.

Sebanyak 80% lainnya melalui non cabang, seperti internet banking, mobile banking, ATM. Namun, volume transaksi di 20% tadi masih sekitar 75%-80% dari total transasksi.

“Jadi orang yang datang ke kantor cabang yakni yang melakukan transaksi sangat besar. Begitu juga dengan asuransi. Saat ini, penetrasi digital masih sangat kecil, tetapi akan mendorong mereka yang belum memiliki polis mulai membeli asuransi,” katanya.

Christine mengatakan, teknologi digital akan memperluas pasar, di antaranya menyasar pasar milenial.

Digital and Risk in Management in Insurnace (DRiM) merupakan rangkaian kegiatan salah satunya seminar dan pameran pada 22-23 Februari 2018 di Bali.

Seminar menghadirkan perwakilan dari pemerintah, regulator, pelaku asuransi jiwa dan para ahli teknologi dan digital. Mereka akan berbagi mengenai perkembangan teknologi digital dan manajemen risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini