Bisnis.com, JAKARTA — Transmisi suku bunga acuan Bank Indonesia, 7-days (Reverse) Repo Rate belum maksimal tampak dari tidak sejalannya penurunan suku bunga kredit dibandingkan dengan penurunan suku bunga acuan bank sentral.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, sejak awal 2016 sampai pengujung tahun lalu penurunan suku bunga deposito baru sekitar 183 basis poin (bps) menjadi 6,07%. Adapun, suku bunga kredit penurunannya 153 bps ke angka 11,3%.
“[Padahal] BI telah menurunkan suku bunga acuan hingga 200 bps. Penurunan suku bunga kredit kurang dari 200 basis poin itu menunjukkan bahwa penurunannya belum optimal,” ucapnya, di Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Kondisi ini berujung kepada pertumbuhan penyaluran kredit yang tak optimal alias tidak pas dengan target. Bank sentral memproyeksikan sepanjang tahun lalu kredit bisa tumbuh 10% sampai denagn 12%, kenyataannya hanya bertengger di kisaran 8,2%.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat bahwa penyaluran kredit sepanjang tahun lalu mencapai Rp4.763,2 triliun atau tumbuh 8,2% secara year on year. Realisasi pertumbuhan itu tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau November sebesar 7,4% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel