Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk mematok pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) tahun ini cukup konservatif pada angka 10% kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa realisasi KKB yang dibiayai emiten berkode BBCA tersebut mampu mencapai sekitar Rp80 triliun.
"KKB tahun ini ya diharapkan tumbuh sekitar 9-10% lah," tuturnya usai membuka BCA Expoversary 2018 di ICE BSD Serpong, Jumat (9/2/2018) sore.
Pihaknya optimistis akan mampu merealisasikan target pertumbuhan 10% tersebut, meskipun saat ini pertumbuhan pasar otomotif diprediksi masih flat. BCA juga masih akan terus menerima cicilan pembayaran dari nasabah.
"Jangan lupa setiap bulan kita masih ada cicilan masuk. Per bulan bisa Rp2 triliun masuk. Jadi kalau setahun bisa ada Rp24 triliun," ujarnya.
Pihaknya juga sengaja tidak memasang target terlalu tinggi lantaran belajar dari pengalaman-pengalaman lalu ketika target yang dipasang cukup tinggi ternyata kurang bagus, dan ketika tidak pasang target tinggi justru hasilnya lebih bagus dan melebihi target.
"Kita tidak menekankan target. Kita menjaga relationship, bukan memaksa. Kalau dipasang target tinggi, itu akan cenderung memaksa. Bisa merusak hubungan dengan nasabah. Tapi jika tanpa target, ternyata pencapaian selalu bagus," ujarnya.
Direktur BCA Finance Petrus Karim menambahkan bahwa pada prinsipnya BCA membiayai semua merek mobil, dan hingga saat ini mencapai sekitar 15.000 unit per bulan dengan nominal sekitar Rp2,5 triliun per bulan.
"Tahun ini juga diharapkan minimal bisa tembus di Rp30 triliun untuk sepeda motor," ujarnya.
Petrus optimistis hal itu dapat tercapai seiring sejumlah promo maupun event yang digelar BCA bersama sejumlah rekanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel