Ini Tahapan Yang Harus Dilalui Untuk IPO di Bursa Efek

Bisnis.com,14 Feb 2018, 12:21 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio (dari kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo dan vokalis grup musik God Bless Ahmad Albar mengamati layar elektronik perdagangan saham saat menutup transaksi perdagangan saham bulan Januari, di Jakarta, Rabu (31/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Untuk menjadi besar, perusahaan-perusahaan mulai melirik opsi pendanaan dari pasar modal, khususnya dari penawaran umum perdana saham (initial public offering).

Head of Valuation BDO Indonesia, Panca Arief Jatmika mengatakan untuk melakukan IPO, persiapannya tidak rumit. Setidaknya ada tiga tahap yang harus diapui untuk melantai di bursa. “Tiga tahap itu adalah penelaahan, persiapan, dan pelaksanaan IPO serta ekspansi bisnis,” ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (14/2/2018).

Tahap pertama adalah penelaahan. Penelaahan dilakukan untuk menilai faktor internal dan eksptenal yang akan mempengaruhi kesuksesan dalam melakukan IPO. Penelaahan akan membantu memahami posisi perusahaan, masa depan serta prospek bisnis perusahaan.

Penelaahan terdiri dari:
1. Penelaahan uji tuntas (due diligence)
2. Penelaahan manajemen risiko perusahaan
3. Penelaahan proyeksi bisnis

Tahap kedua, persiapan:
1. Melakukan valuasi saham
2. Restrukturisasi
3. Pencarian calon investor, jika dibutuhkan

Tahap ketiga adalah melakukan pelaksanaan IPO dan ekspansi bisnis yakni
1. Melakukan initial public offering (IPO)
2. Penggunaan dana IPO untuk melakukan ekspansi bisnis.

Pada tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sekurangnya 35 emiten baru masuk ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data BEI, per 27 Desember 2017 total penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp808 triliun.

Perinciannya adalah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp564,7 triliun, obligasi korporasi Rp155,1 triliun, right issue Rp77,3 triliun, IPO Rp9,5 triliun, dan penerbitan waran Rp1,4 triliun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini