BINAARTHA SEKURITAS: IHSG Kembali Terkoreksi Pasca Menguat

Bisnis.com,15 Feb 2018, 06:11 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan terkoreksi pasca penguatan di sesi perdagangan kemarin, Selasa (14/02).

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG berhasil ditutup menguat 0,25% di level 6.594,401 pada 14 Februari 2018.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.578,163 dan 6.561,925. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.604,975 dan 6.615,549.

Berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic masih bergerak ke atas, namun RSI sudah menunjukkan overbought.

"Dengan demikian, IHSG akan terkoreksi wajar menuju ke area support pada level 6.578 dan 6.561," tulis risetnya.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

*GGRM, Daily (80000) (RoE: 17.51%; PER: 21.18x; PBV: 3.76x; Beta: 0.75):* Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 79900 - 80100, dengan target harga secara bertahap di level 83100, 86400 dan 89675. Support: 78075.

*INTP, Daily (21025) (RoE: 7.66%; PER: 41.43x; PBV: 3.16x; Beta: 1.34):* Saat ini, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada level 20600 – 21050, dengan target harga secara bertahap di level 21350, 21975 dan 24525. Support: 20600 & 19400.

*KLBF, Daily (1620) (RoE: 17.31%; PER: 32.42x; PBV: 5.61x; Beta: 0.96):* Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Adapun indikator RSI sudah menunjukkan jenuh jual. “Buy” pada area level 1600 – 1620, dengan target harga secara bertahap di level 1690, 1715, 1795, 1900 dan 2000. Support: 1585.

*MCOR, Daily (220) (RoE: 3.95%; PER: 36.50x; PBV: 1.44x; Beta: 0.74):* Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 210 – 220, dengan target harga secara bertahap di level 230 dan 240. Support: 206.

*SSMS, Daily (1450) (RoE: 20.62%; PER: 16.39x; PBV: 3.39x; Beta: 1.61):* Saat ini, terlihat beberapa pola bullish hammer candlesticks yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 1430 – 1450, dengan target harga secara bertahap di level 1490, 1545, 1630 dan 1795. Support: 1400.

*WIKA, Daily (1925) (RoE: 6.82%; PER: 19.08x; PBV: 1.30x; Beta: 1.71):* Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1910 – 1930, dengan target harga secara bertahap di level 2070, 2360 dan 2650. Support: 1850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini