Kalah Saing Dengan China, Ekspor UMKM Bali Anjlok 85%

Bisnis.com,15 Feb 2018, 08:03 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Perajin kerajinan lampion di kawasan Kerobokan, Badung, Bali, kebanjiran pesanan lampion bernuansa Imlek menjelang perayaan Hari Raya Imlek 2018./Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Ekspor produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bali merosot hingga 85% lantaran kalah bersaing dengan pengusaha di China.

Produk garmen buatan UMKM anjlok sampai 85%, sedangkan produk kerajinan turun hampir 50%. Padahal, sebelumnya UMKM Bali mampu mengekspor garmen dan kerajinan ke AS, Eropa, serta Jepang dengan volume yang cukup besar. 

Ketua Umum Pengurus Daerah Induk UMKM Indonesia Bali Anak Agung Ngurah Mahendra menilai China mampu memproduksi produk-produk yang serupa dengan hasil kerajinan di Bali. Produk-produk tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dan volume yang cukup besar.

Sementara itu, Harga Pokok Penjualan (HPP) UMKM di Bali sangat tinggi sehingga harganya tidak bisa bersaing. Hal ini turut disebabkan belum adanya teknologi maupun sumber daya yang mumpuni.

"Ekspor produk Bali yang tadinya besar ke AS, Eropa, Jepang sekarang mengalami penurunan. Penurunannya pun sangat besar," ujarnya, Rabu (14/2/2018).

Namun, lanjut Mahendra, Bali masih memiliki alternatif produk lain yang penjualannya bisa ditingkatkan yakni makanan. UMKM di sektor makanan dinilai mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ekspor Pulau Dewata.

Sayangnya, kreativitas di sisi kemasan masih kurang mendukung penetrasi ekspor. Untuk itu, dia mengharapkan pemerintah dapat menggencarkan peran tenaga ahli dalam memberikan bantuan pendampingan mengenai produksi UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini