Bisnis.com, JAKARTA — Citibank N.A., Indonesia bekerja sama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) melakukan kegiatan edukasi finansial kepada anak-anak dan orang tua murid sekolah dasar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia yakni Citi Peka (Peduli dan Berkarya) guna meningkatkan tingkat literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.
Management Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner, mengatakan anak-anak harus diberikan pemahaman bahwa orang tua perlu bekerja atau berwirausaha untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan mereka.
“Generasi muda Indonesia, khususnya anak-anak, harus diberikan edukasi tentang keuangan. Mulai dari saat mereka menerima uang, membelanjakan uang, menabung dan memberikan sedekah,” ujarnya pada acara Citi Parenting Talkshow di SDN 12 Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018).
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengatakan literasi keuangan pada anak bukan hanya pengenalan uang saja.
“Literasi keuangan mencakup pengetahuan akan konsep pengelolaan keuangan secara bijak serta kemampuan mengontrol pengeluaran dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan,” kata Vera.
Melalui pendanaan dari Citi Foundation, kegiatan ini merupakan penyelanggaraan tahun kedua dalam rangkaian program edukasi “Digital Financing Literacy for Children” yang diimplementasikan sejak Oktober 2017.
Program ini melibatkan 2.947 siswa dari 12 sekolah dasar di 5 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Denpasar.
Kegiatan berlangsung dengan relawan Citi Indonesia dan PJI langsung membawakan materi terkait edukasi finansial kepada para siswa melalui modul interaktif menggunakan tablet PC dengan isi materi dapat disampaikan sambal bermain.
Di ruangan lain, para orang tua mengikuti acara bincang-bincang yang bertajuk Cerdas Finansial Sejak Dini, dimana para orang tua diberikan edukasi finansial untuk mengatur perekonomian keluarga serta simulasi mengajarkan anak tentang finansial.
Menurut Vera, edukasi dua arah antara siswa dengan orang tua dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap perbaikan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan nasional.
“Dengan cara seperti ini kita menyamakan persepsi keuangan antara orang tua, guru dan anak,” katanya.
Dari segi literasi keuangan, Citi Indonesia sebelumnya juga pernah menyelenggarakan program serupa dengan pendekatan digital.
Program FEED Mobile (Financial Education and Empowerement goes Digital and Mobile) dilaksanakan selama kurang lebih dua tahun guna memberikan asistensi keuangan kepada petani dan pemilik usaha mikro di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Hasilnya, 3.477 dari 12.950 penerima manfaat atau partisipan sudah memiliki rekening tabungan di bank dan menciptakan diversifikasi usaha.
Survei Nasional Literasi Keuangan 2017 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kondisi literasi keuangan masyarakat Indonesia menunjukan bahwa hanya 29 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang memiliki pengetahuan memadai tentang keuangan dan perbankan.
Sampai dengan akhir 2017 OJK mengumumkan bahwa tingkat literasi keuangan Indonesia hanya sebesar 29,7% dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 63%.
Pemerintah menargetkan pada akhir tahun ini tingkat literasi keuangan diharapkan mampu mencapai angka 75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel