Bisnis.com, JAKARTA—Delapan rangkaian kereta api yang melintasi jalur Semarang—Solo dialihkan rutenya, karena terjadi longsor yang menimpa jalur rel di lintasan Stasiun Gundih—Stasiun Karangsono Kabupaten Grobogan.
"Delapan KA terimbas tersebut adalah KA Brantas PP, KA Bangunkarta PP, KA Majapahit PP, dan KA Matarmaja PP," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun Sabtu (17/2/2018) seperti dilaporkan Antara.
Menurut dia, pengalihan jalur terhadap KA-KA dari arah Semarang menuju Madiun dan sebaliknya tersebut karena jalur rel tertutup material longsoran sehingga tidak dapat dilalui oleh perjalanan KA.
Adapun, delapan KA yang terganggu menuju dan berangkat dari Madiun, yaitu KA Brantas relasi Blitar-Madiun-Semarang-Pasarsenen pp, KA Bangunkarta Surabaya-Madiun-Semarang-Gambir pp, KA Matarmaja relasi Malang-Madiun-Semarang-Pasarsenen pp, dan KA Majapahit relasi Malang-Madiun-Semarang-Pasarsenen pp.
Guna mengantisipasi dan menjamin keselamatan perjalanan KA, PT KAI merekayasa pola operasi rute KA- KA tersebut. Sebelumnya delapan rangkaian KA itu melintasi jalur Solo-Gundih-Kedungjati-Brumbung-Semarang, begitupun sebaliknya.
Namun karena ada longsor, untuk semetara rutenya diubah menjadi Solo-Gundih-Gambringan-Semarang dan sebaliknya.
"Pada Sabtu malam ini, delapan KA tersebut yang dari dan menuju Madiun rutenya dialihkan melewati stasiun Gundih-Gambringan-Semarang," lanjut Supriyanto.
Akibat pengalihan jalur, delapan KA tersebut mengalami keterlambatan kedatangan. Kelambatan akibat pola operasi memutar tersebut diperkirakan kurang lebih sekitar satu jam.
Supriyanto menjelaskan PT KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan KA-KA dari Semarang dan sebaliknya tersebut akibat longsor.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan PT KAI akan terus melakukan langkah-langkah untuk keselamatan perjalanan KA," kata dia.
Petugas PT KAI semaksimal mungkin melakukan perbaikan untuk segera memulihkan jalur tersebut demi kelancaran dan keselamatan perjalanan KA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel