Pilgub Jateng 2018 : Timses Sepakat Perangi Politik Uang

Bisnis.com,20 Feb 2018, 18:01 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Dua pasangan bakal cagub-cawagub Jawa Tengah Ganjar Pranowo (depan, kedua kanan)- Taj Yasin (depan, kanan) dan Sudirman Said (depan, kedua kiri)-Ida Fauziyah (depan, kiri), berfoto bersama sejumlah bakal cabup-cawabup dalam pilkada Jateng, sebelum menjalani tes kesehatan di RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/1)./ANTARA-R. Rekotomo

Kabar24.com, SEMARANG - Tim sukses kontestan Pilgub Jateng menyatakan, kompak memerangi aksi money politic yang kerap merebak pada perhelatan Pilkada.

Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (paslon) gubernur bernomor urut 1, Ganjar-Yasin, Bona Ventura Sulistiana menyebut warga Jateng sekarang sangat cerdas untuk melihat dan memilih kepala daerahnya sendiri.

Terlebih lagi, kata Bona main-main dengan politik uang beresiko sangat tinggi. Bahkan pelaku money politic bisa dijatuhi sanksi tegas dari partainya.

“Money politic, siapapun yang memberi dan menerima bisa dipidanakan resikonya sangat tinggi. Ini pilgub. Bukan pilkades," ujar Bona di Komplek Gubernuran Jateng Selasa (20/2/2018).

Pria yang jadi Wakil Ketua DPD PDIP Jateng itu menyatakan, tak ada jaminan bagi paslon dengan popularitas tertinggi bisa menjaga elektibilitasnya di tingkat akar rumput.

Ia memegang prinsip kehati-hatian agar mampu merancang gagasan visi misi untuk rakyat jawa tengah.

Secara terpisah, Sriyanto Saputro, Tim Pemenangan paslon bernomor urut 2 Sudirman Said dan Ida Fauziyah menuturkan memilih pemimpin bukan berdasarkan uang, tetapi dari visi-misi, konsep, dan argumen untuk pembangunan Jawa Tengah lebih maju.

"Rakyat di Jateng ini mencapai 35 juta jiwa, lebih mungkin, kalau pakai uang, uangnya siapa? Itu logika saja. Tapi kita wajib menjaga semua itu karena ancaman hukumnya cukup berat. Rambu-rambu yang sudah ada harus di waspadai. Memilih berdasarkan integritas calon, bukan berdasarkan uang," kata Sriyanto.

Ketimbang menyebar money politic, pihaknya kini memilih sibuk menebar popularitas Sudirman Said agar dapat dikenal warga hingga kepelosok daerah.

"Sekarang bukan jaman dengan cara-cara kotor. Saat ini kami sedang meningkatkan popularitas. Lewat berbagai media, dari ketemu langsung, media sosial dan media massa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini