Bisnis.com, JAKARTA — Biaya dana yang masih cukup tinggi membuat bank sulit menurunkan bunga kredit. Meskipun di sisi lain, suku bunga acuan turun cukup banyak.
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, biaya dana tinggi disebabkan oleh likuiditas yang cenderung ketat.
"Sehingga bank tetap mempertahankan suku bunga kredit," katanya kepada Bisnis, Selasa (20/2).
Selain itu, dia mengakui jika permintaan kredit di awal tahun ini cenderung turun. Ferdian mengutip data Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa Januari 2018 kredit hanya tumbuh 7,4% secara year on year (yoy).
"Kalau dibandingkan tahun lalu yang cuma 8,2% jelas [permintaannya] turun," imbuhnya.
Dikutip dari laporan keuangan Bank Jatim per Desember 2017, beban bunga dan syariah perseroan senilai Rp1,40 triliun, turun 2,87% (yoy) dibandingkan 2016.
Dia memperkirakan, selama kuartal I ini permintaan kredit masih landai. Kredit baru akan kembali membaik antara bulan April hingga Juni.
Bank Berkode emiten BJTM ini memasang target pertumbuhan kredit sebesar 10,6% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel