Umumnya karena Bolos, 33 PNS dari Berbagai Lembaga DiPecat

Bisnis.com,21 Feb 2018, 13:14 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Pegawai Negeri Sipil/Antara

Kabar24.com, JAKARTA—Sidang Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) memutuskan memberikan sanksi Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri (PDHTAPS) terhadap 33 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari berbagai kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.

Sebanyak 17 dari 33 PNS yang diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri itu adalah karena bolos kerja.

Ada yang bolos kerja hingga ratusan hari kerja, dan dilakukan sejak beberapa tahun sebelumnya, dan diulangi lagi hingga tahun 2017.

Sebaliknya, 5 orang orang terjerat kasus penyalahgunaan narkotika, dan  3 orang melakukan pungutan liar (pungli). Kasus lainnya, ada yang melakukan perzinahan, kumpul kebo, menjadi istri kedua, memiliki istri kedua, juga pemalsuan dokumen, serta tidak patuh pada ketentuan kerja dan tidak melaksanakan tugas kedinasan.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana selaku sekretaris BAPEK menjelaskan BAPEK memberikan pertimbangan atas rekomendasi dan putusan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).

“BAPEK bisa saja memperkuat putusan, memperingan, membatalkan, dan menunda,” jelasnya, mengutip keterangan resminya, selasa (21/2).

Sanksi terhadap PNS yang bermasalah itu direkomendasikan oleh masing-masing Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Sebelum dibawa dalam sidang ini, sudah dilakukan dua kali pra sidang.

Sidang yang dipimpin oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur selaku Ketua BAPEK itu secara keseluruhan menyidangkan 47 kasus.  

Sebanyak 29 kasus diputuskan diperkuat, 13 kasus diperingan, dan lima kasus masih di-pending.

Dari 13 kasus yang diberikan keringanan, ada empat PNS yang turun pangkat 3 tahun, dan 9 PNS lainnya diberhentikan dengan hormat. Namun tidak ada sanksi yang dibatalkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini