Pertemuan Korut-AS Batal di Menit Terakhir

Bisnis.com,21 Feb 2018, 11:09 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Wakil Presiden AS. Mike Pence duduk di depan saudara perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong saat menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan 9 Februari 2018./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Para pejabat Korea Utara (Korut) membatalkan pertemuan bersejarah dengan Wapres Amerika Serikat, Mike Pence pada saat menit-menit terakhir, menurut pernyataan Gedung Putih.

Pertemuan itu akan menjadi yang pertama di antara pejabat kedua negara yang sebelumnya bertikai akibat program nuklir Korut yang dinilai mengancam wilayah AS.

“Korea Utara membatalkan pertemuan dengan harapan wakil presiden AS memperlunak pesannya. Pesan itu dinilai telah mengganggu propaganda negara itu pada Olimpiade Msusim dingin,” ujar Kepala Staf Wapres, Nick Ayers sebagimana dikutip theguardian.com, Rabu (21/2/2018).

Sebelumnya, Pence mengecam pelanggaran HAM oleh Korea Utara dan mengumumkan rencana pemberian sanksi ekonomi yang baru,

"Sejak itu, mereka (pihak Korea Utara) menjauh dari pertemuan itu atau mungkin mereka tidak pernah tulus untuk duduk bersama," ujarnya.

Pembatalan pertemuan itu juga dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri AS. Juru bicara kemenlu AS Heather Nauert mengatakan Pence telah siap mengambil kesempatan dalam pertemuan itu agar Korea Utara meninggalkan program rudal balistik dan nuklirnya yang dianggap ilegal.

"Pada menit terakhir, pejabat Korea Utara memutuskan untuk tidak meneruskan rencana pertemuan tersebut. Kami menyesal kegagalan mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini, ujarnya.

Pence sempat berada di Korea Utara untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin. Dia duduk di depan Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, dengan jarak hanya beberapa meter.

Saat meninggalkan Korea Selatan, Pence mengatakan AS dan sekutunya tetap pada posisi yang sama dalam menghadapi Korea Utara.

"Kami ingin menunjukkan, AS, Korsel, dan Jepang, bersatu untuk mendukung denuklirisasi Korut," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini