Tak Masuk Daftar Moratorium, Progres LRT Jakpro 63,01%

Bisnis.com,21 Feb 2018, 20:51 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Pengendara melintas di samping proyek Light Rapid Transit (LRT) yang ditutup terpal karena roboh di Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta, Senin (22/1)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo terus mempercepat pembangunan kereta rel ringan (light rail transit/LRT) koridor I fase I rute Velodrome-Kelapa Gading.

Kepala Humas PT Jakpro Harto Pratama mengatakan progres proyek LRT Jakarta per 15 Februari 201 secara keseluruhan sudah mencapai 63.01%.

"Rinciannya, pekerjaan persiapan sudah selesai 100%, pekerjaan utama-prasarana 62,92%, rolling stock-sarana 59,21%," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (21/2/2018).

Dia menuturkan kontrak EPC Pekerjaan Konstruksi Utama LRT Jakarta untuk prasarana dimulai pada tgl 20 Desember 2016 dan target selesai di bulan Agustus 2018.

Sementara itu, testing dan  commissioning ditargetkan mulai pada awal bulan Mei 2018.

Adapun, pontrak pengadaan rolling Stock sebanyak 16 Gerbong LRT dimulai pada 1 Februari 2017 dan target selesai di bulan Oktober 2018.

"Proses pengecatan kereta pertama sudah selesai pada akhir Oktober 2017 di Korea," jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah menyatakan menunda sementara pelaksanaan proyek konstruksi tol layang (elevated) di Indonesia. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah insiden kecelakaan konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018) dini hari yang mengakibatkan tujuh orang luka-luka. 

Moratorium tersebut berlaku untuk seluruh daerah di Indonesia, tak terkecuali di DKI Jakarta. Apalagi, proyek pembangunan tol atau jalan layang saat ini banyak dilaksanakan di Ibu Kota. 

Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hasilnya, proyek LRT DKI yang digarap Jakpro tetap dilanjutkan untuk mengejar deadline Asian Games Agustus mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini