AKSI EMITEN 22 FEBRUARI: Kapasitas Produksi HRTA Naik 12%, BRI Siapkan Obligasi Rp2,44 Triliun

Bisnis.com,22 Feb 2018, 09:16 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (tengah) bersama Sekretaris Perusahaan M Ath Thotiq (kiri), didampingi Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko, berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/2/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang peningkatan kapasitas produksi PT Hartadinata Abadi Tbk. serta rencana penerbitan obligasi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi sorotan media nasional hari ini, Kamis (22/2/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Kapasitas Produksi HRTA Naik 12%. Emiten produksi dan perdagangan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk. berhasil meningkatkan kapasitas produksi menjadi 730 kilogram per bulan. Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan sebagian dana initial public offering (IPO) telah digunakan untuk meningkatkan utilitas pabrik perhiasan emas milik perseroan. (Bisnis Indonesia)

Saat KAEF Meracik Ekspansi. Sejumlah rencana ekspansi diracik PT Kimia Farma (Persero) Tbk. pada tahun ini. Manjurkah strategi ekspansi itu memoles kinerja emiten berkode saham KAEF ini semakin ciamik? Rencana ekspansi yang sedang disiapkan perusahaan pelat merah ini mencakup pertumbuhan organik dan anorganik. (Bisnis Indonesia)

Samindo Resources Siap Teken Kontrak Baru di Kaltim. Selain memelihara kontrak lama, PT Samindo Resources Tbk. mengaku mendapatkan kontrak baru dari perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur pada tahun ini. (Kontan)

BRI Bakal Terbitkan Obligasi Rp2,44 Triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap IV tahun 2018 senilai Rp2,44 triliun. Dana hasil perolehan emisi tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai penyaluran kredit perseroan tahun ini. (Investor Daily)

Dafam Property akan Lepas 25% Saham Lewat IPO. PT Dafam Property Indonesia berencana melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sekitar 25% saham ke publik. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan seluas 2,5 hektare (ha) dan modal kerja. (Investor Daily)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini