Dewan Pesimistis Target Tol Cisumdawu Tercapai

Bisnis.com,22 Feb 2018, 09:37 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Proyek pembangunan Tol Cisumdawu

Bisnis.com,BANDUNG—Penuntasan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikhawatirkan bakal meleset dari target 2019 menjadi 2020 karena sejumlah persoalan di lapangan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan proyek yang diproyeksikan tuntas 2019 seiring selesainya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dikhawatirkan meleset. 

“Bagi Komisi IV ini tidak terlalu mengejutkan jika proyek selesai 2020-2021. Ini artinya mundur 3 sampai 4 tahun dari perencanaan awal, artinya ada keterlambatan atau penundaan dari schedule awal” katanya di Bandung, Rabu (21/2/2018).

Keterlambatan terjadi karena permasalahan terkait pengadaan lahan dan perubahan trase jalan di Seksi 5-6. Dengan adanya perubahan trase mengakibatkan adanya pergeseran lahan baru yang harus melalui proses perencanaan kembali.

"Kalau trase bergeser pasti lahan bergeser pasti lahan baru lagi dan itu harus di reschedule” ujarnya.

Dari penjelasan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) perubahan ini berdampak pula pada penyelesaian total pengerjaan Tol Cisumdawu mengingat sebelum menentukan trase baru mana yang akan dipilih, harus dilakukan /detail engineering design/ (DED) lebih dahulu. “Jadi, prosesnya memang masih membutuhkan waktu yang cukup panjang,” katanya.

Molornya target pengoperasian tol tersebut sudah bisa diterka sejak awal mengingat saat ini proses pembebasan lahan di sejumlah seksi tidak bergerak banyak.

“Sampai saat ini kami tidak melihat progres yang signifikan. Silakan saja lihat perkembangan pembebasan lahan secara keseluruhan,” tuturnya.

Daddy menunjuk persoalan perkembangan pembebasan lahan yang tampaknya berjalan lambat. Di Seksi I misalnya, lahan baru 30%. Angkanya sontak menjadi 60% seandainya lahan di wilayah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) selesai.

“Jadi pengerjaannya tidak bisa paralel dengan BIJB seperti yang diharapkan,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini