RAKERNAS APPSI 2018: Penguatan Perdagangan Daerah Jadi Isu Utama

Bisnis.com,22 Feb 2018, 10:05 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com,BANDUNG--Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) akan mengajukan sejumlah rekomendasi terkait perdagangan antar daerah ke Presiden Joko Widodo.

Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, penguatan perdagangan antar daerah itu bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional. "Semua itu bisa berjalan jika seluruh Provinsi punya sinergitas yang baik," katanya, Rabu (22/2/2018) malam.

Konsep merealisasikannya adalah menyilangkan kelebihan produk dan komoditi yang ada di sebuah daerah ke daerah lain yang membutuhkan. Harapannya, tentu menekan kebijakan impor.

"Semua akselerasi (pemenuhan kebutuhan komoditas) terorientasi ke luar negeri. Padahal untuk komoditas tertentu ada di provinsi lain. Contohnya, kita tidak perlu impor tekstil, karena ada di Jabar, beras ada di Sumsel," terangnya.

Dalam Rakernas APPSI kali ini, pihaknya mencoba memetakan dan mendesain kemampuan daerah. Selama ini, Gubernur berkutat sendiri-sendiri dalam menyelesaikan masalah yang ada.

"Kita duduk bersama sekarang. Nanti diperkuat oleh kementrian di bawah Presiden. Kami butuh difasilitasi, asistensi sehingga ini bisa jalan dengan baik, terutama membangun konektivitas yang selama ini jadi beban," pungkasnya.

Rakernas APPSI kali ini dihadiri oleh 24 gubernur dan 6 wakil gubernur. Jumlah itu disebut sebagai kehadiran paling tinggi selama penyelenggaraan Rakernas APPSI yang pernah diselenggarakan di sebuah daerah.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku bahagia dengan antusiasme peserta yang hadir.

"Saya merasa bahagia ada 24 gubernur dan 6 wagub yang hadir. Kehadiran kali ini paling besar dibanding penyelenggaraan sebelumnya," katanya.

Semalam Rakernas APPSI 2018 hanya dibuka oleh Mendagri Tjahjo Kumolo mengingat Presiden Jokowi menjadwal ulang kehadiran di Rakernas menjadi Kamis (22/2/2018) siang ini setelah mengunjungi Cisanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini