Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. hingga penghujung 2017 mampu merealisasikan penyaluran kredit pemilikan rumah/ kredit pemilikan apartemen (KPR/KPA) hingga mencapai Rp2,85 triliun.
Heri Purwanto, Direktur Ritel PT Bank Bukopin Tbk. mengatakan bahwa pencapaian realisasi penyaluran KPR/KPA tersebut mengalami pertumbuhan hingga sebesar Rp820 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Sampai dengan Desember 2017 Bank Bukopin sudah menyalurkan KPR/KPA sebesar Rp2,85 triliun," ujarnya di sela acara Developer Gathering dan Penandatanganan MoU antara PT Bank Bukopin Tbk. dan PT Intiland Development Tbk., Kamis (22/2/2018).
Menurutnya porsi penyaluran kredit dari total realisasi KPR/KPA itu, untuk sektor KPA masih mendominasi hingga sekitar 85% dan sisanya 15% untuk KPR.
"Tahun 2018 ini kita targetkan sekitar Rp1,2 triliun. Kalau 2017 lalu target kita Rp600 miliar tapi tercapai Rp800 miliar sekian. Jadi tahun ini kita prediksikan akan ada kenaikan Rp400 miliar sekian," ujarnya.
Pihaknya memproyeksikan penyaluran KPR/KPA tahun ini bakal membaik seiring kondisi perekonomian yang juga terus membaik. Apalagi bidang properti di 2018 oleh Bank Indonesia diprediksikan bakal tumbuh 5,5% dibanding 2017.
Selain itu, dengan melihat tingkat rasio pembayaran kredit yang lancar, maka penyaluran KPR/KPA menjadi unggulan dalam mendongkrak penyaluran kredit konsumsi perseroan tahun ini.
Menurutnya untuk saat ini properti yang diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi millenial adalah properti dengan harga dibawah Rp1 miliar.
"Saat ini para pengembang berlomba lomba untuk mengembangkan rumah dengan harga tenangkau dibawah Rp1 miliar, dengan menyasar kaum millenial, karena dipastikan pangsa pasar kaum millenial akan terus tumbuh," ujarnya.
Menurutnya konsumen kelas menengah seperti PNS, karyawan BUMN, karyawan swasta, dan pasangan suami istri yang baru menikah akan mencari perumahan tipe menengah dengan lokasi terutama di wilayah satelit kota besar dengan akses menuju pintu tol dan sarana transportasi massal.
"Porsi permintaan terbesar akan datang dari rumah tipe menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar," ujarnya.
Sementara itu guna mendorong pencapaian target tersebut pihaknya pun terus menjalin kerjasama dengan sejumlah developer di Tanah Air, termasuk PT Intiland Development Tbk.
"Potensi Intiland secara total bisa mencapai Rp4 triliun, tapi sudah laku Rp2,4 triliun, jadi masih ada ruang sisanya itu. Tapi untuk kerjasama ini kami targetkan Rp200 miliar - Rp300 miliar, seiring perkembangan pasar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel