Mau Beli Produk Unit Linked, Harus Perhatikan Ini

Bisnis.com,25 Feb 2018, 22:50 WIB
Penulis: Reni Lestari
Unit Linked

Bisnis.com, JAKARTA - Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit linked) masih mendominasi kontribusi pendapatan premi asuransi jiwa. Hal tersebut menunjukkan minat masyarakat yang besar untuk membeli produk asuransi nontradisional ini.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni menekankan agen pemasar unit linked harus memberikan informasi menyeluruh mengenai ketentuan produk ini. Pasalnya, jika tak dipahami dengan baik, konsumen bisa merasa dibohongi atau dirugikan.

"Masyarakat harus disadarkan bahwa unit linked investasi jangka panjang. Kalau jangka pendek, nilai tunainya bisa jadi belum seberapa dibandingkan dengan deposito, tapi kalau jangka panjang, memang menjanjikan," kata Sya'roni kepada Bisnis.

Jangka waktu tersebut seringkali tidak dipahami dengan baik oleh konsumen. Banyak kasus dimana dalam 1 hingga 3 tahun konsumen hendak menarik dananya, nilai tunainya tidak sebesar yang digambarkan agen pemasar di awal.

"Untuk [informasi] jangka panjang ini memang kurang well-informed di masyarakat. Ini investasi jangka panjang, masyarakat mesti tahu," ujarnya.

Selain unit linked konvesional, Sya'roni mengatakan produk serupa berbasis syariah bisa menjadi pilihan sebab keuntungan yang dijanjikan tidak dipatok, melainkan ditentukan berdasarkan konsep bagi hasil yang realtif lebih adil.

"Di [unit linked] syariah kan tidak menjanjikan sekian persen [keuntungannya]. Asumsi bunga 10% [pada unit linked konvesnional] seringkali tidak dijelaskan bahwa itu baru  asumsi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini