Kinerja Freeport pada 2017 Masih Melonjak

Bisnis.com,25 Feb 2018, 19:55 WIB
Penulis: Lucky Leonard
Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Positifnya harga batu bara sepanjang tahun lalu membuat kinerja keuangan PT Freeport Indonesia membaik.

Mengutip laporan keuangan dan operasi Freeport-McMoRan Inc., induk usaha Freeport Indonesia, Minggu (25/2/2018), total pendapatan Freeport Indonesia sepanjang 2017 mencapai US$4,445 miliar atau naik 37,49% dibandingkan dengan realisasi 2016 senilai US$3,233 miliar.

Berbanding lurus dengan total pendapatan, laba operasi pun mengalami kenaikan yang signifikan hingga 96,69% dari US$1,027 miliar menjadi 2,02 miliar.

Naiknya harga rata-rata untuk emas dan tembaga menjadi penentu tingginya pendapatan tersebut. Pasalnya, untuk komoditas tembaga, kinerja penjualannya pada tahun lalu menurun.

Secara keseluruhan, penurunan bisa dilihat dari produksi bijih harian sepanjang tahun lalu.

Sepanjang 2017, produksi bijih Freeport Indonesia hanya mencapai 140.400 ton per hari. Jumlah tersebut lebih rendah 15,27% dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 165.700 ton per hari.

CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan tambang terbuka Grasberg, yang menghasilkan lebih dari 100.000 ton bijih per hari, telah memasuki fase yang paling akhir. Sebagai gantinya, tambang bawah tanah akan terus dikembangkan untuk ditingkatkan produksinya.

"Rencana kami adalah melakukan pengolahan dari tambang bawah tanah sekitar 240.000 ton bijih per hari untuk jangka panjang hingga 2041," tuturnya belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini