Bisnis.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Bank Indonesia butuh gubernur baru yang peka terhadap perkembangan digital.
Ekonom Indef BhimaYudhistira Adhinegara mengatakan, pengganti Agus Martowardojo diharapkan bisa membantu industri keuangan yang tengah bertransformasi seiring kehadiran teknologi finansial (tekfin).
"Untuk itu kita butuh gubernur BI rasa milenial yang lincah di tengah revolusi digital. Jangan sampai alergi terhadap inovasi," katanya kepada Bisnis, Minggu (25/2/2018).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengusulkan nama Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo sebagai calon tunggal gubernur BI. Dia diproyeksikan menggantikan Agus yang masa jabatannya habis pada Mei mendatang.
Bhima mengatakan, penunjukan Perry memiliki sisi positif dan negatif.
Dari sisi kapasitas, Perry dinilai sangat mumpuni karena telah berkarir lama di BI. Oleh karena itu, tidak sulit baginya untuk menjalin komunikasi dengan pejabat internal BI.
Namun di sisi lain, karena tidak berasal dari industri keuangan maka dia dihadapkan pada tantangan di era digital. Apalagi dengan hadirnya teknologi finansial yang butuh sentuhan berbeda.
Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sejak 2013 dan secara resmi memulai jabatannya sejak tanggal 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013–2018.
Perry merupakan Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Gadjah Mada tahun 1982 yang kemudian mendapatkan gelar Msc dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames USA tahun 1989.
Pada tahun 1991Perry Warjiyo kemudian berhasil meraih gelar Ph.D untuk bidang ekonomi moneter dan internasional dari universitas yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel